Follow Us

Kapok! Acuhkan Ancaman Pemerintah, 3 Pemudik Nangis Ketakutan Dua Hari Dua Malam Gegara Diganggu Hantu Penunggu Rumah Angker yang Dijadikan Tempat Isolasi Para Pembangkang Aturan Karantina Mandiri

Dwi Nur Mashitoh - Minggu, 26 April 2020 | 20:35
ilustrasi rumah angker
Warta Kota/ Feryanto Hadi

ilustrasi rumah angker

"Dua hari mereka nangis-nangis terus. Tiap malam malam katanya didatangi dan dibayang-bayangi hantu di rumah hantu," kata Mulyono.

Setelah merengek, akhirnya mereka diizinkan untuk pulang ke rumah masing-masing.

Baca Juga: Minta Bantuan Dewa untuk Hentikan Wabah Virus Corona, Pemuda Ini Nekat Potong Lidahnya Sendiri Sebagai Persembahan, Kepepet Lakukan Aksi Ekstrem Gegara Kepengin Pulang Kampung

Sebelum kembali ke rumah, orang tua mereka dipanggil dan dimintai komitmen untuk mengawasi anak-anaknya saat menjalani karantina di rumah.

Dengan kejadian ini, Mulyono berharap tidak akan ada lagi warga yang ngeyel melanggar aturan karantina mandiri.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, ancaman kurungan di rumah angker ini telah ditetapkan oleh Pemkab Sragen.

Aturan ini sendiri telah dikonfirmasi oleh Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati.

Baca Juga: Tolak Tim Penyelidik Internasional Untuk Ungkap Asal Virus Corona Sejak Mewabah di Wuhan, China Biarkan Covid-19 Menyebar Seluruh Dunia? Ini Penjelasannya!

"Apabila dikarantina mandiri terus kemudian dia tidak menepati surat yang telah dibuat, menganggap remeh serta mengabaikan begitu saja,

"beberapa desa telah meminta izin ke saya untuk mengkarantina di gedung SD yang kosong atau di rumah kosong," ujar Yuni, seperti dikutip Sosok.ID dari Tribun Jateng.

Ia bahkan menyarankan agar para pembelot karantina mandiri itu dikurung di 'rumah angker' agar tidak bisa keluar-keluar.

"Saya izinkan kalo perlu dikunci dari luar biar gak usah keluar, atau rumah yang berhantu sekalian, tapi tetap diberi makan dan diawasi," kata Yuni.

Source : Kompas.com, Tribun Jateng, Sosok.id

Editor : Dwi Nur Mashitoh

Baca Lainnya

Latest