Tapi ternyata masih ada warga yang belum selesai karantina mandiri selama 14 hari nekat kluyuran.
Berangkat dari penemuan itulah, karantina di rumah angker itu direalisasikan oleh Mulyono, selaku kepala desa Sepat.
"Niat kita membuat rumah hantu ini adalah untuk karantina bagi pemudik yang bandel menjalani karantina mandiri di rumah," katanya saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (25/4/2020), yang dikutip oleh Sosok.ID.
Melansir dari Kompas.com, sudah ada tiga warga desa tersebut yang telah dikarantina di rumah kosong itu.
Uniknya, belum juga selesai masa karantina, ketiga warga yang baru dua hari berada di rumah kosong tersebut menangis.
Ketiganya mengaku ketakutan selama beberapa hari berada di rumah tersebut.
Banyak hal-hal aneh yang mereka alami salah satunya sering didatangi bayangan aneh.
"Dua hari mereka nangis-nangis terus. Tiap malam malam katanya didatangi dan dibayang-bayangi hantu di rumah hantu," kata Mulyono, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (25/4/2020).
Lantaran tak betah di rumah angker tersebut, ketiganya pun merengek meminta dipulangkan ke rumah masing-masing.
Namun sebelum diberi izin untuk kembali ke kediaman masing-masing, orang tua dari ketiga warga itu diminta untuk berjanji akan mengawasi anak-anak mereka selama menjalani karantina mandiri di rumah.