Sosok.ID - Beberapa waktu lalu, pakar militer China yang berbasis di Beijing, Wei Dongxu menyangsikan kekuatan militer Amerika Serikat (AS) yang menurun akibat wabah corona.
Wei mengatakan AS dalam waktu dekat ini belum bisa melakukan operasi tempur skala besar di lautan Pasifik terutama di Laut China Selatan (LCS).
Sama saja Wei mengibaratkan militer AS di Pasifik sedang lumpuh saat ini gegara corona.
"Dalam upaya mempertahankan citra AS tentang hegemoni maritim, operasi negara itu baru-baru ini membahayakan kesehatan dan keselamatan pelaut karena lebih banyak dari mereka yang dapat terinfeksi oleh virus corona. Ini sangat tidak bertanggung jawab," kata Wei seperti dikutip dari Global Times, Rabu (15/4/2020).
Alasan Wei berdasar karena keempat kapal induk US Navy yang tergabung dalam Armada ke-7 AS sedang docking gegara awaknya kena corona.
Tapi nampaknya AS amat tersinggung dengan pernyataan Wei tersebut dan benar saja kali ini mereka melakukan operasi tempur skala besar dengan skenario serbuan amfibi ke China Daratan di LCS.
Mengutip defence-blog.com, Rabu (22/4/2020) Landing Helicopter Assault (LHA 6) USS America saat ini sedang berada di LCS.
Kapal serbu amfibi tersebut saat ini sedang melaksanakan operasi tempur udara besar-besaran untuk menyambut peperangan jika sewaktu-waktu datang.
Dari geladak USS America, diterbangkan F-35B Lightning II, MV-22B Osprey dan helikopter CH-53E Super Stallion.
Ketiga mesin perang gahar tersebut ditugaskan dalam 31st Marine Expeditionary Unit (MEU-31) untuk mendukung kepentingan Nasional AS di Indo-Pasifik.