Keterangan mengenai upaya pembuatan vaksin oleh beberapa lembaga di negeri Tirai Bambu tersebut dikonfirmasi oleh pejabat terkait pada Selasa (14/4/2020).
Dua vaksin yang menyusul dibuat baru-baru ini menggunakan patogen virus corona yang tidak aktif.
Persetujuan dari pemerintah China tersebut adalah salah satu cara vaksin dapat dikembangkan lagi ke tahap selanjutnya sebelum benar-benar efektif bisa menangani wabah.
Wu Yuanbin, seorang pejabat Kementerian Sains dan Teknologi China mengatakan bahwa persetujuan tersebut membuka jalan bagi uji coba manusia tahap awal.
Mengutip dari AFP (13/4/2020), bahkan salah satu dari tiga vaksin tersebut, menurut Administrasi Makanan dan Obat-obatan China telah terdaftar di pasar saham Nasdaq.
Vaksin tersebut dikembangkan oleh Sinovac Biotech.
Sedang vaksin yang lainnya yang dikembangkan oleh Institut Produk Biologi Wuhan dan Institut Virologi Wuhan telah resmi disetujui oleh pemerintah pada hari Minggu (12/4/2020).
Dengan demikian, China sekarang menjalankan tiga uji klinis berbeda untuk tiga kemungkinan vaksin Covid-19.
Beijing menyetujui uji coba pertama untuk vaksin, yang dikembangkan oleh Akademi Ilmu Kedokteran Militer yang didukung militer dan perusahaan bioteknologi yang terdaftar di Hong Kong, CanSino Bio, pada 16 Maret.
Saat itu Moderna pengembang obat di AS mengatakan, mereka juga telah memulai uji coba vaksin ke manusia dengan menggandeng Institut Kesehatan Nasional AS.