"Mereka itu punya tujuan memotong mata rantai penyebaran virus, ini bukan perosalan rumahku dewe atau apa," tutur Rudy.
"Petugas mau mendata terkait pernyataan kesanggupan melakukan karantina mandiri gitu aja, mentang-mentang kayak begitu, tadi suaminya sudah saya telepon," kata Rudy.
Akhirnya Wali Kota Surakarta/Solo itu meminta yang bersangkutan untuk secara langsung memohon maaf pada pihak kelurahan, TNI-Polri, dan warga kampung.
Dirinya pun menambahkan kalau pun masih nekat tak mau, maka lebih baik tak usah berada di Solo.
"Saya suruh minta maaf ke kelurahan, TNI-Polri, saya suruh minta maaf ke kelurahan kalau tidak mau diatur di Solo jangan di Solo," tandasnya.
Mengutip dari TribunSolo.com, sebelemunya beredar video mengenai seorang emak-emak yang marah lantaran dikunjungi oleh petugas penanganan Covid-19 area Solo.
Para petugas yang terdiri dari Babinsa, Bhabinkantibmas, dan Satlinmas itu dibentak sesaat setelah tiba di rumah ibu-ibu itu.
Menurut Lurah setempat pemudik itu datang dari Jakarta sekitar tanggal 28 Maret 2020.
Sedangkan pendataan di wilayah kelurahan itu dimulai pada tanggal 20 Maret 2020 yang lalu.
Namun demikian insiden emak-emak yang membentak petugas Covid-19 ini telah usai.