Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Tegal Langsung Lakukan Lockdown Usai Satu Warganya Positif Corona, Jalan Akses Masuk Ditutupi Beton

Seto Ajinugroho - Jumat, 27 Maret 2020 | 17:00
Tegal Langsung Lakukan Lockdown Usai Satu Warganya Positif Corona, Jalan Akses Masuk Ditutupi Beton
Kompas.com/Tresno Setiadi

Tegal Langsung Lakukan Lockdown Usai Satu Warganya Positif Corona, Jalan Akses Masuk Ditutupi Beton

Sosok.ID - Langkah drastis langsung dilakukan Kota Tegal dalam menghadapi corona.

Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono bakal melakukan lockdown di daerahnya usai satu warganya dinyatakan positif corona pada Rabu (27/3/2020).

Akses jalan masuk ke Tegal juga bakal ditutup dengan beton movable concrete barrier (MBC) mulai 30 Maret sampai 30 Juli 2020.

Dengan temuan tersebut, Kota Tegal sudah masuk zona merah darurat corona.

Baca Juga: Curi Sebatang Cokelat di Mini Market Sambil Todongkan Pistol, Oknum Polisi Berpangkat Brigadir Ini Babak Belur Dihajar Massa

Penutupan akses masuk dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona di Kota Tegal.

"Warga harus bisa memahami kebijakan yang saya ambil. Kalau saya bisa memilih, lebih baik saya dibenci warga daripada maut menjemput mereka," kata Dedy, saat konferensi pers terkait satu warganya yang positif corona, di Balai Kota Tegal, Rabu (25/3/2020) malam.

Sebelum local lockdown diterapkan, beberapa akses masuk ke kota ditutup menggunakan water barrier. Namun, untuk jalan provinsi dan jalan nasional, Dedy memastikan akan tetap dibuka.

"Termasuk seluruh wilayah perbatasan akan kita tutup, tidak pakai water barrier, namun MBC beton. Yang dibuka hanya jalan provinsi dan jalan nasional," kata Dedy.

Ia mengaku, kebijakan tersebut akan menimbulkan pro dan kontra, apalagi untuk warga berpenghasilan rendah seperti pedagang.

Untuk itu, Dedy memastikan Dinas Sosial akan memberikan bantuan sosial kepada warga berpenghasilan rendah.

"Saya pribadi termasuk seluruh anggota legislatif agar bersama-sama dengan kesadaran untuk inisiatif secara pribadi membantu mengumpulkan dana," kata Dedy.

Baca Juga: Cari Mati! Pria Ini Kena Corona Gegara Jilati Jamban, Sekarang Nyawanya Terancam Melayang

Tak hanya menutup akses masuk dalam kota, Pemerintah Kota Tegal juga menutup akses menuju alun-alun dan tempat keramaian lainnya yang ada di seluruh kota.

Bahkan, lampu jalan protokol akan dipadamkan jika ada massa yang berkumpul.

"Pemblokiran jalan dan pemadaman lampu jalan protokol seluruh kota di malam hari akan diberlakukan misal di jam banyak masyarakat masih berkumpul," kata Dedy.

Satu pasien positif corona sepulang dari Dubai

Warga Tegal berusia 34 tahun dinyatakan positif corona.

Awalnya ia dinyatakan berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) di RSUD Kardinah Tegal sejak 16 Maret 2020 sepulang dari Dubai, Uni Emirat Arab.

Baca Juga: Saat Petugas Medis Kekurangan APD hingga Terpaksa Pakai Jas Hujan, Beredar Foto Emak-emak Pakai Baju Hamzat Lengkap dengan Sarung Tangan Karet Saat Belanja ke Pasar

Dari Dubai, Uni Emirat Arab, ia turun di Jakarta dan pulang ke Tegal menggunakan kereta api.

Dari hasil pemeriksaan pertama pada 17 Maret 2020, pasien dinyatakan positif.

Namun, hasil tes kedua pada 24 Maret 2020, pasien dinyatakan positif corona.

Direktur RSUD Kardinah Heri Susanto mengatakan, saat tiba di stasiun, pasien mengeluh sakit dan langsung dilarikan ke ruang isolasi RSUD Kardinah pada Senin (16/3/2020).

"Saat pertama masuk rumah sakit kondisinya panas, batuk, pilek, sesak napas, dan diare. Kalau sekarang kondisinya sudah membaik dan stabil," kata Heri.

Sebelumnya, pasien dalam pengawasan berusia 77 tahun meninggal dunia pada Selasa (24/3/2020).

Baca Juga: Selain Menikah dengan Ular Gaib, Mbak You Ternyata Punya Nazar Besar yang Belum Terpenuhi

Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Tegal Johardi mengatakan, kondisi kesehatan pasien PDP berusia 77 tahun kian memburuk setelah dirawat selama empat hari.

"Dalam tiga sampai empat hari terakhir kondisi kesehatannya terus menurun. Meninggal dini hari antara 01.00 WIB hingga 02.00 WIB di RSUI Harapan Anda," kata Johardi, Selasa (24/3/2020).

Johardi mengatakan, dua hari sebelum masuk rumah sakit, pasien ini pulang dari Jakarta.

"Setelah pulang, dicek di rumah sakit terindikasi terpapar corona sehingga dinyatakan PDP," jelas Johardi.

Johardi belum bisa memastikan pasien itu meninggal karena terpapar virus corona atau tidak karena hasil uji usap tenggorokan belum keluar.

Hingga Kamis (26/3/2020), Dinas Kesehatan Kota Tegal mencatat ada 41 orang dalam pemantauan (ODP), 13 pasien dalam pengawasan (PDP) yang dirawat di rumah sakit Kota Tegal, 1 orang PDP meninggal dunia, dan 1 positif Covid-19. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tegal "Local Lockdown", Akses Masuk Kota Ditutup Beton MBC"

Source :Kompas.com

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

slide 4 to 6 of 15

Latest

x