"Dia mempunyai hewan kesayangan, hewan peliharaan kucing.
Tapi kalau lagi kesal, (kucing) itu bisa juga dilempar dari lantai 2 (rumah tersangka)," ungkap Kombes Yusri Yunus.
Dilansir Sosok.ID dari Tribun Jakarta, Senin (9/3/2020) ayah korban, Kartono mengaku bahwa ia tidak pernah mencurigai pelaku sedikit pun.
Pasalnya, sejak duduk di bangku SD, pelaku memang dikenal akrab dan kerap mengajak anaknya bermain.
"Kalau akrab kan dia (APA) main sama adiknya (NF). Kalau enggak ada, dia enggak ajak main juga gitu, kalau ada ya main.
Enggak melihat ada yang aneh, udah main biasa lama juga," ujar Kartono.
Perilaku NF mulai terlihat berubah ketika ia duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Sejak duduk di bangku SMP, NF yang dikenal ramah dan kerap mengajak anak-anak sekitar rumahnya bermain, mulai terlihat jarang keluar rumah.
“Dia tidak main. Dulu lagi SD pernah main, mengajak anak-anak ke atas,” kata salah satu tetangga pelaku.