P kemudian pindah ke rumah sakit lain untuk melayani pasien sebagai pengasuh, yang tanpa disarari menempatkan orang lain pada risiko tertular covid-19.
Polisi menemukan P disebuah rumah sakit pada (24/2) di tempat ia menjadi pengasuh, dan segera mengirim P ke tempat karantina.
Sample yang diambil dari P kemudian diuji di laboratorium dan diketahui hasilnya 2 hari kemudian.
P didiagnosis dengan virus corona sejak saat itu (26/2) dan telah menjalani perawatan di bangsal isolasi.
Meski telah menjadi seorang pasien virus corona, P justru terlihat santai dan menceritakan pengalaman isolasi tersebut lewat siaran langsung di Facebook dan di aplikasi TikTok.
Pada siaran tersebut, ia mengekspos wajahnya ke sosial media dan mengungkapkan informasi di rumah sakit mana ia diisolasi.
Wanita itu memposting sebuah unggahan dengan keterangan "Mbak nya Santuuyyy pdhl + kena virus CORONA" di laman Facebooknya, yang berarti dia merasa santai meskipun sedang terinfeksi virus yang ditakuti dunia internasional tersebut.
Selama siaran langsung itu, ia juga tampak bernyanyi dengan riang, menunjukkan jarum infus di tangannya, dan memberikan resep medis di mana nama rumah sakit itu tertangkap kamera.
Otoritas kesehatan di Taiwan, memilik aturan untuk tidak mengungkapkan nama rumah sakit yang merawat pasien virus corona.
Hal ini dilakukan demi menghindari kepanikan yang dianggap tidak perlu, baik di dalam maupun di luar rumah sakit.