Kami juga tidak mengizinkan orang untuk memuji atau mendukung serangan ini," kata seorang perwakilan Facebook dalam sebuah pernyataan.
Melansir dari Kompas.com, tentara berpangkat Serssan Mayor itu akhirnya ditembak mati setelah petugas keamanan memojokkannya di salah satu gedung sepanjang malam.
Akibat perbuatannya itu, media lokal bahkan menyebut si tentara memiliki kemampuan menembak yang bagus.
Ia juga dijuluki sebagai penggila senjata karena di akun media sosialnya, ia terlihat berpose sambil menenteng pistol.
"Ini karena masalah personal. Jual beli rumah," terang Perdana Menteri Thailand Prayut kepada awak media seperti diberitakan Reuters Minggu (9/2/2020), seperti dikutip Sosok.ID via Kompas.com.
Sebuah rekaman yang beredar menunjukkan suasana mencekam ketika oknum tentara tersebut menembaki orang-orang.
Suara tembakan yang dilepasakan berkali-kali bahkan terdengar dengan jelas.
Warga yang ketakutan terlihat kocar-kacir menyelamatkan diri dari amukan sang tentara.
(*)