Dipengaruhi kisah-kisah FTV yang sering ia tonton, pada tahun 1998, Vicky tanpa membawa apa-apa, memutuskan untuk ke Jakarta.
Berbekal ijazah dan tekad yang kuat, Vicky hidup luntang lantung di jalanan dengan bantuan orang asing.
Di usianya yang masih 15 tahun kala itu, Vicky harus menyaksikan peristiwa penjarahan 1998 yang terekam dalam sejarah kelam tanah air.
Sayangnya, tekad kuat Cicky tak sebanding dengan hasilnya.
Sempat gagal, Vicky pulang ke rumah Cikarang.
Meskipun begitu, ia mengaku sempat mendapatkan pekerjaan dengan bayaran Rp 25 ribu.
Ia diberikan peran kecil untuk berlari dalam sebuah shooting film.
Demi peran kecil itu, ia bahkan menunggu selama hampir 24 jam untuk proses pengambilan gambar.
"Pagi aku udah standby, diambil (shooting) jam 2 paginya lagi, malem, eh pas udah diambil, lari, cut! yang diambil kakinya doang." ujar Vicky.
Ingin wajahnya disorot kamera, Vicky lantas melakukan negosiasi dengan sang sutradara.