Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) ini pun sempat khawatir dan bertanya terkait kebijakan Pemprov yang melakukan pemindahan pohon di kawasan Monas dengan cara menebang.
Padahal, pada era Bang Yos, penerapan pemindahan pohon sudah dilakukan tanpa harus menebangnya.
"Dipindahkan ke mana, itu pertanyaan juga, aku enggak tahu itu (pohon) sudah besar-besar, belum lagi hewan rusa masih ada apa enggak di Monas itu, enggak tahu," kenang Bang Yos.
Ia menambahkan pemindahan pohon-pohon tua bukan sekedar masalah ruang terbuka hijau.
Menurutnya, yang harus menjadi perhatian adalah fungsi edukasi bagi penerus bangsa Indonesia yang akan datang bila dikemudian hari datang ke Monas.
"Memang perlu ongkos, tapi kan orang akan nyaman, di sisi lain anak-anak bisa belajar karena di Monas ada hewan rusa, semua berkembang biak di situ," ucap Bang Yos.
Oleh karena itu, mantan Pangdam Jaya ini enggan melihat kondisi Monas pasca-penebangan dilakukan.
"Makanya aku enggak mau lihat, tambah sedih saja. Begitu aku jujur dari kecil senang binatang, senang tumbuhan karena aku orang desa yang hidupnya itu cukup hutan cukup ini," ucap Bang Yos.
Banyak perubahan yang telah dilakukan oleh Bang Yos di kawasan Monas saat masih menjabat sebagai Gubernur menjadi alasan dirinya tak mau melihat Monas yang digunduli tersebut.