“Ini tali pocongnya Pak Yai Bahroji. Beliau meninggal ditabrak truk. Itu helmnya Mas Handik. Dia meninggal ditabrak bus,” terang Sutarji sembari menunjukkan koleksinya satu per satu.
Namun di antara beragam koleksinya yang nyeleneh itu ada satu benda yang sekarang justru kerap didatangi warga untuk nyadran.
Yakni sebuah batu punden yang ada di Desa Aryo Jeding.
Batu punden itu dulunya dianggap sangat angker dan sering dipakai orang untuk nyadran.
Oleh karena itu warga sempat khawatir saat Sutarji memawa pulang batu itu lengkap dengan sesajen berupa ingkung ayam kampung.
"Saya pikir batu kok dikasih ingkung ayam. Akhirnya saya bawa pulang batunya,” terang Sutarji.
Saat itu, warga pun sempat memperingatkan Sutarji bahwa nyawanya dapat terancam karena ulah roh halus di dalamnya.
Namun karena sikapnya yang kaku, Sutarji mengabaikan peringatan itu dan menganggapnya hanya mitos.
Sutarji yakin, hanya Gusti Allah yang bisa memastikan kematian seseorang.