Sebab, ada dugaan penculikan kelima WNI itu dilakukan oleh kelompok Abu Sayyaf.
Menurut Mahfud, kejadian yang terulang ini merupakan masalah dalam hal keamanan laut.
"Memang kita berhasil membebaskan tiga (orang), tiba-tiba lima (orang) diambil lagi.
Kan ini masalah keamanan di laut dan lautnya kan bukan laut Indonesia," kata dia.
Adapun kelima orang WNI yang masih hilang yakni Arsyad bin Dahlan (42) selaku juragan, Arizal Kastamiran (29), La Baa (32), Riswanto bin Hayono (27), dan Edi bin Lawalopo (53).
Belakangan diketahui, berdasarkan informasi dari keluarga, seorang WNI yang masih berusia 11 tahun, Mohamad Khairuddin, juga ikut menjadi korban penculikan.
Saat kejadian, ia sedang ikut mencari ikan bersama pamannya Arsyad bin Dahlan.
Sebelumnya, tiga orang WNI diculik ketika tengah mencari ikan di perairan Lahad Datu, Malaysia, pada September 2019.
Baca Juga: Ogah Nambah Anak, Duda Satu Ini Putuskan Nikahi Transgender demi Cegah Keturunan
Ketiganya adalah Maharudin Lunani (48) dan anaknya, Muhammad Farhan (27), serta kru kapal Samiun Maneu (27).
Mereka berasal dari Baubau dan Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Namun kini mereka telah dibebaskan. (Deti Mega Purnamasari)