Follow Us

Ada Dana Cukup Untuk Biasa Persalinan Anaknya, Pasangan Ini Bayar Dengan Uang Receh Rp 1.000 Tapi Masih Kurang, Begini Reaksi Pihak Puskesmas!

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Sabtu, 18 Januari 2020 | 16:45
Ada Dana Cukup Untuk Biasa Persalinan Anaknya, Pasangan Ini Bayar Dengan Uang Receh Rp 1.000 Tapi Masih Kurang, Begini Reaksi Pihak Puskesmas!
Youtube/TribunJabar Video

Ada Dana Cukup Untuk Biasa Persalinan Anaknya, Pasangan Ini Bayar Dengan Uang Receh Rp 1.000 Tapi Masih Kurang, Begini Reaksi Pihak Puskesmas!

Alasannya, sebagai bentuk apresiasi pihak puskesmas atas kegigihan mereka mengumpulkan uang sebagai persiapan biaya persalinan.

"Kalau uang Rp 200.000 yang kita kasih itu, hanya bentuk kadeudeuh saja," ujar dia.

Baca Juga: Kena Karma Bagaimana Rasanya Kedaulatan Negara Terancam, China Ngamuk Gegara Armada Kapal Induk AS Berlayar di Selat Taiwan

Dikatakan, pasien yang membayar biaya pelayanan kesehatan dengan uang koin baru kali pertama terjadi di Puskesmas Cilaku.

Karena itu, ia sempat kaget ketika ada pasien yang membawa sekantong kresek berisi uang recehan.

"Kita tanya, ternyata mereka dari keluarga kurang mampu. Salutnya kita, mereka tidak mau disebut miskin, tetap ingin bayar penuh, tak mau digratiskan," ucapnya.

Baca Juga: Tak Mau Dianggap Miskin Gegara Hidup Penuh Utang, Pasutri Ini Bayar Biaya Persalinan Pakai Uang Koin Hasil Nabung 9 Bulan, Tapi Dikembalikan oleh Puskesmas karena Alasan Ini

Riska (27), menggendong bayinya, yang baru berumur sepekan di rumahnya di Desa Rahong, Cianjur, Jawa Barat, Jumat (17/01/2020). Riska membayar biaya persalinan anak pertamanya itu menggunakan uang koin pecahan Rp1.000.
(KOMPAS.COM/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN)

Riska (27), menggendong bayinya, yang baru berumur sepekan di rumahnya di Desa Rahong, Cianjur, Jawa Barat, Jumat (17/01/2020). Riska membayar biaya persalinan anak pertamanya itu menggunakan uang koin pecahan Rp1.000.

Was-was uang koinnya tidak diterima

Ditemui terpisah, Riska (27), menyebutkan, uang koin tersebut sengaja dikumpulkan khusus untuk biaya persalinan.

"Suami saya pendapatannya Rp 900.000 per bulan. Kalau tidak menabung bisa tidak punya biaya untuk lahiran. Tapi, karena pas-pasan jadi nabungnya uang receh, sisa-sisa belanja dapur," katanya.

Selama sembilan bulan menabung di celengan kaleng, terkumpul Rp 800.000 lebih dalam bentuk uang koin pecahan Rp 1.000 dan Rp 500.

Source : Kompas.com

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest