Apabila jumlahnya sudah mencapai angka tertentu, maka siswa akan diberi hukuman yang sesuai.
Sementara, poin tindak ketidakdisiplinan yang dimiliki oleh siswi tersebut telah terakumulasi dan jumlahnya sudah melebihi batas.
Oleh karena itu, ia diberi sanksi dengan dikembalikan pada orang tua.
"Akumulasi pelanggaran bisa dibuktikan lewat riwayat panjang bukti sidang, dan proses pembinaan yang telah dilakukan," ujar Zuhdi.
"Itu membuat kami harus menyikapinya karena itu soal kedisiplian bisa berakibat ke siswa lain bila tidak ada penegakkan kedisiplinan," imbuhnya.
Terkait dengan beredarnya kabar tersebut di media sosial, Zuhdi mengatakan, kondisi siswi itu menjadi tertekan usai kisahnya menjadi viral.
"Kemarin kami sudah mencoba menutup hal tersebut untuk menjaga nama baiknya," imbuhnya membeberkan.
Tak hanya si siswi, orang tuanya pun juga merasa tidak nyaman.
"Awalnya, mereka tidak tahu kalau viral, setelah viral jadi kasihan dengan siswi itu," tutur dia.
"Bapaknya juga merasa malah tidak nyaman dengan berita yang ada," tambahnya.