Sahabatnya yang diketahui bernama Upit, langsung memeluk Yani.
Ketika melangkahkan kaki meninggalkan pemakaman, Yani berjalan sangat pelan.
"Sangat sedih sekali, harus seperti ini Teh Lina. Teh Lina orangnya," ujar Yani seraya menitikkan air mata dan tak meneruskan kalimatnya itu.
"Semua orang juga tahu siapa sesungguhnya dia. Hanya menyayangkan saja harus seperti ini, harus di autopsi juga," katanya.
Kesedihan juga dirasakan oleh anak sulung Lina, Rizky Febian.
Ia yang mengenakan pakaian serba hitam mulanya berusaha menahan air mata, namun akhirnya tangis Iky tak terbendung.
Terlihat air mata menetes perlahan di pipinya dari celah kacamata hitamnya.
"Semoga mama bisa dibukakan pintu surga," ujar Iky usai perwakilan keluarga menyampaikan pesan dan doa.
Tak banyak yang terucap dari bibirnya setelah itu.
Iky hanya mengatakan, yang yang terpenting saat ini ia sudah memenuhi amanah keluarga ibunya yang meminta jenazah Lina dipindahkan ke TPU Nagrog.