Sosok.ID - Pada Rabu dini hari tadi (8/1/2020) Korps Garda Republik Iran melakukan serangan ke pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di Irak.
Serangan ini diklaim Iran sebagai balasan atas kematian Komandan Pasukan Quds, Qasem Soleimani.
Mengutip Daily Mirror, Rabu (8/1/2020) target serangan rudal Iran yakni pangkalan AS di Erbil, Irak Utara dan Al Asad, Irak Barat.
Donald Trump yang diberitahu akan serangan ini langsung berkonsultasi dengan Pentagon.
"Kami mengetahui laporan serangan terhadap fasilitas AS di Irak," terang Juru Bicara Gedung Putih, Stephanie Grisham, dalam sebuah pernyataan.
"Presiden (Donald Trump, red) telah diberi pengarahan dan sedang memantau situasi secara cermat, dan berkonsultasi dengan tim keamanan nasionalnya," lanjutnya.
Ketika serangan itu terjadi, terdapat 450 tentara Inggris ditambah 5.000 tentara AS.
Kesatuan militer Sekutu itu sedang melakukan evakuasi darurat di Erbil karena Iran akan menyerang.
"Kami telah menunggu, ada ledakan besar di Erbil sekarang (Rabu, red) dan semua orang percaya perang telah dimulai."
"Inilah yang kami semua khawatirkan. Kami tidak tahu apa itu, tetapi (terdengar, red) sangat keras," ujar dia kepada Daily Mirror
Respon AS
Mengetahui pangkalan mereka diserang, markas US Army di Fort Bragg langsung tancap gas kirim 3.500 pasukan Lintas Udara dari Divisi 82 Airborne Brigade "All American" ke Timur Tengah.
Tujuan mereka ke Kuwait dan dari sana akan melakukan operasi militer dengan target yang masih dirahasiakan.
Mengutip Reuters, juru bicara AD AS Letkol Mike Burns mengatakan pasukannya bersemangat untuk menyambut datangnya perang.
"Para tentara bersemangat untuk pergi (ke medan perang)."
"Kami adalah pasukan Linud, misi kami adalah memenangkan pertempuran di darat. Kali ini kami akan membuktikannya." ujar Burns.
Ada pula seorang sersan dari AD AS yang baru saja pulang ke rumahnya di Daytona Beach, Florida, usai berdinas di Irak langsung menenteng senapanya lagi untuk berangkat ke medan tugas.
"Saya baru saja kembali ke rumah dan bertemu istri, namun ada panggilan darurat dimana saya harus segera balik ke markas, kami bersiap pergi lagi ke sana (Irak)" ujarnya. (Seto Aji/Sosok.ID)