Saat itu sepeda motor Sodiq macet di jalan Mayor Unus dan Mita mencoba menolong kelak calon suaminya tersebut.
Dari pertemuan itu, mereka berpacaran dan akhirnya menikah.
"Tiga tahun lebih, kami pacaran. Sebetulnya, Sodiq itu adalah kakak kelas saya di MTs Al Huda Mertoyudan, tetapi saat saya masuk sekolah, dia sudah lulus. Setelah itu, kami tiba-tiba bertemu di jalan. Sepeda motor milik Aa macet, dan saya mencoba bantu, disuruh mendorong. Malamnya, ternyata Aa Sodiq main ke rumah saya. Waktu datang itu, kami masih malu-malu. Dia di luar rumah, terus saya dengan berbahasa halus bahasa jawa memintanya masuk. Ternyata ada pesan singkat atau sms dari Sodiq, malam harinya dan berlanjut," ujar Mita.
Mita sendiri tidak malu dengan gerobak sorong dan angkong pada pesta pernikahannya. Ia juga tak malu dengan pekerjaan suaminya sebagai tukang bangunan.
Baca Juga: Fakta Sopir Taksi Online Setubuhi 14 Wanita Penumpangnya, Korban Dihamili Lantas Ditinggal Pergi
Menurutnya, Sodiq adalah pria yang romantis dan bertanggung jawab.
"Saya terima dia apa adanya. Yang penting tanggung jawab. Nanti, kami akan tinggal di sini, bersama-sama dengan suami," tuturnya.
Tamrozi (52), ayah dari Sodiq pun mengaku bahagia dengan pernikahan putra pertamanya dengan Mita.
Ia berharap pernikahan mereka dapat rukun dan langgeng.
Begitu juga dengan harapan dari Mita dan Sodiq, mereka berharap pernikahan mereka dapat membentuk keluarga yang sakinah, mawadah, warahmah.
"Harapan pernikahan, semoga menjadi tambah dewasa, tambah kompak, dan sakinah, mawadah, dan warahmah," tutur Mita. "Kami bahagia. Semoga mereka rukun semua dan langgeng," sambung ayah Sodiq.(TRIBUNJOGJA.COM / Rendika Ferri K)