Ternyata, fase uji cobanya lebih lama dari yang pengamat militer perkirakan. Pakar memprediksi, kapal induk yang pertama kali menjalani uji coba laut pada Mei 2018 tengah mengalami masalah teknis.
Sebagai perbandingan Liaoning, kapal induk pertama kelas-Kuznetsov, menjalani masa pemeriksaan selama 13 bulan sebelum diresmikan.
Shandong disebut merupakan versi modifikasi dari kelas-Kuznetsov, dengan pembaruan di sistem radar, anjungan, hingga dek lontar saat lepas landas.
Selain itu, Shandong diklaim bisa mengangkut 36 unit jet tempur J-15. Sementara Liaoning disebut hanya bisa membawa 24 unit.
Pakar kemaritiman Li Jie menyatakan, Shandong nantinya bisa membawa total 40 pesawat, termasuk helikopter Z-9 dan pesawat pemberi peringatan Kj-600.
Li mengatakan, peresmian Shandong merupakan "hadiah besar" untuk memperingati 20 tahun kembalinya Makau ke teritori China.
Dia menuturkan, keputusan Xi meresmikan Shandong di Sanya untuk menekankan pentingnya kapal induk dalam kepentingan geostrategis Beijing.
Selain itu dalam penuturan sumber militer, penempatan Shandong di Sanya juga bertujuan menangkal Taiwan untuk lepas dari mereka.
Selama ini, Negeri "Panda" menganggap Taiwan sebagai bagian dari provinsi mereka yang harus segera disatukan, bahkan dengan kekerasan bila perlu.
"Karena itu, kapal induk tersebut melewati Selat Taiwan dalam perjalanan mereka kembali ke Sanya bulan lalu," papar sumber itu. (*)