Sosok.ID - Mahathir Mohamad, Perdana Menteri (PM) Malaysia yang dinobatkan sebagai pemimpin tertua di dunia ini memang seharusnya sudah pensiun urus kebobrokan negaranya.
Mahathir yang sudah berusia hampir seabad ini dikhawatirkan tak akan maksimal dalam menjalankan tugasnya.
Namun rakyat Malaysia tenang saja karena ia sudah menyiapkan penganti untuk jadi PM baru.
Mengutip Kompas.com, Senin (25/11/2019) Politisi senior Malaysia Anwar Ibrahim kembali bersuara terkait transisi dirinya menggantikan Mahathir Mohamad sebagai Perdana Menteri Malaysia.
Dalam kicauannya di Twitter, Anwar sudah bertemu dengan Mahathir Kamis (21/11/2019), dan menegaskan tidak ada perubahan mengenai kesepakatan politik bahwa dia bakal meneruskan tampuk kepemimpinan.
Mantan Wakil Perdana Menteri itu melanjutkan, suksesi kursi PM bakal dilakukan dengan cara yang tertib.
Hanya, Anwar Ibrahim tak menyebutkan kapan Mahathir bakal lengser.
Seperti diketahui, koalisi Pakatan Harapan yang berkuasa telah sepakat bahwa PM berjuluk Dr Ma itu bakal menyerahkan kekuasaan kepada Anwar Mei 2020, atau dua tahun pasca-menjabat.
Namun, banyak kalangan meragukan sukses itu bakal terjadi.
Apalagi, Mahathir sempat mengungkapkan dia tidak berencana mundur tahun depan.
Ada juga yang berspekulasi dia akan turun setelah perhelatan KTT APEC, di mana Kuala Lumpur bakal menjadi tuan rumah November 2020 mendatang.
Anwar juga sempat menyinggung KTT. Tokoh politik 72 tahun itu berkicau dia dan Mahathir akan fokus pada pertumbuhan ekonomi dan penyelenggaraan KTT APEC.
Kasus Sodomi
Perjalanan politik Anwar Ibrahim diwarnai pasang surut.
Ia pernah dijadikan oleh Rezim The United Malays National Organisation (UMNO) yang bahkan Mahathir adalah salah satu dedengkotnya sebagai Public Enemy No.1.
Mengutip The Star, pasalnya Anwar dinilai sebagai oposisi kelas berat yang bisa mengoyahkan rezim UMNO.
Hingga adanya kasus Sodomi yang menyeret Anwar ke meja hijau.
Anwar dinyatakan bersalah oleh Pengadilan Malaysia pada tahun 2008 karena terbukti melakukan tindak sodomi kepada ajudannya Mohd Saiful Bukhari Azlan akan tetapi dibebaskan sehari kemudian usai membayar jaminan. (*)