Sosok.ID - Ajang balap bergengsi sekelas MotoGP haruslah diisi talenta-talenta pebalap terbaik dunia.
Bakat, tekad serta latihan keras harus menjadi modal utama seorang pebalap yang bercita-cita 'kebut-kebutan' di sirkuit MotoGP.
Akan tetapi tidak selamanya pakem diatas benar lantaran ada pula pebalap tak berbakat yang justru bisa berajang di MotoGP.
Pebalap MotoGP asal Ceko, Karel Abraham, dikabarkan tak akan membalap lagi musim depan.
Karel Abraham disebut sudah memutuskan pensiun dari MotoGP dengan mundur dari timnya saat ini, Avintia Racing.
Abraham dikabarkan memilih pensiun karena adanya desakan dari Dorna, promotor MotoGP Perancis, dan Ducati (penyuplai mesin ke Avintia) yang menginginkan adanya tempat untuk Johann Zarco.
Dibandingkan Abraham, Zarco memang mempunyai prestasi lumayan dan masih bisa diandalkan untuk meramaikan persaingan.
Zarco tercatat pernah dua kali menjadi juara dunia Moto2 dan sekali menjadi rookie of the year di MotoGP.
Namun, tidak demikian halnya dengan Abraham.
Selama 15 tahun karier balapnya, Abraham baru sekali memenangi balapan, tepatnya saat tampil di kelas Moto2 GP Valencia 2010.
Abraham memulai karier di kelas utama pada 2011.
Pada 2015, ia hengkang dan pindah ke ajang World Superbike.
Namun, pada 2017 Abraham kembali lagi ke MotoGP dan bertahan sampai 2019.
Selama hampir satu dekade di kelas utama, Abraham bisa dibilang bukan pebalap yang bertalenta.
Ia tak pernah masuk 10 besar klasemen akhir.
Namun, posisi Abraham di MotoGP selalu aman.
Sampai akhirnya berembus isu bahwa Dorna meminta Avintia agar lebih memprioritaskan Zarco ketimbang Abraham.
Saat pertama kali masuk kelas utama pada 2011, Abraham sempat menjadi sasaran kritik dari Casey Stoner.
Pebalap Australia itu menilai tidak seharusnya kekuatan uang mengalahkan bakat.
Menurut Stoner, masih banyak pebalap lain yang lebih layak masuk MotoGP ketimbang Abraham.
Abraham memang anak orang kaya. Ayahnya adalah seorang pengusaha di Ceko yang juga menjadi pemilik Sirkuit Brno.
"Dia adalah pria yang baik dan pekerja keras. Tetapi, dia perlu mendapatkan hasil yang lebih baik dari apa yang dia lakukan sekarang untuk pindah ke MotoGP," ujar Stoner, dikutip dari motorcyclenews.com pada Agustus 2010.
"Ada lebih banyak orang dalam antrean yang pantas mendapat motor melihat hasil pencapaian mereka sebelumnya. (Balapan di MotoGP) ini adalah hal yang sulit. Dia hanya bisa naik kelas jika sudah membuktikan bahwa dirinya fantastis," ucap Stoner.
Bagi Stoner, Abraham belum layak tampil di MotoGP karena belum pernah membuktikan diri dengan raihan prestasi.
"Sayangnya, paddock tidak mengambil pebalap terbaik dan memasukkan mereka, tapi justru mereka yang datang dengan uang," kata juara dunia MotoGP 2007 dan 2011 itu.
"Beberapa orang masuk dengan uang. Mereka mengejutkan semua orang sehingga ini bisa memberinya banyak motivasi untuk keluar dan melakukannya dengan baik," ujar Stoner.
"Mungkin ada orang-orang di kejuaraan nasional yang seharusnya bersama kita, tapi tidak mendapatkan peluang yang tepat," katanya.
Pasca-mencuatnya isu mengenai posisinya yang akan digantikan Zarco, Abraham sempat angkat bicara. Ia bahkan sempat melontarkan besaran uang yang harus disetorkan Zarco ke Avintia.
"Ya, itu adalah cerita berbeda, seperti yang orang tahu, aku dan Tito Rabat (rekan setim di Avintia) membawa uang," ungkap Abraham dilansir GridOto.com dari Speedweek.com.
"Aku tidak yakin Johann siap untuk itu. Aku tidak tahu jika dia punya sponsor," ujar Abraham.
Abraham bahkan blak-blakan soal nilai uang yang harus dibawa Zarco agar bisa balapan di Avintia.
"Jika dia punya uang 5 juta euro (sekitar Rp 77,6 miliar), tentu dia akan bisa berada di Avintia," katanya.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Karel Abraham, Pebalap Tak Bertalenta dan Hanya Modal Anak Orang Kaya"