Tak hanya merasa kelezatan dari indomie goreng asal Indonesia ini, namun Lucas juga kagum dengan kisah pencapaian Indomie di salah satu negara di Afrika.
Dalam keterangannya Lucas menuliskan bahwa ia sangat kagum bagaimana cerita mi instan Indomie menjadi bahasa baku untuk rumah tangga.
Indomie yang masuk ke Afrika barat pada tahun 80-an tersebut berkembang pesat di Nigeria kala itu.
Hingga akhirnya pada tahun 1995, brand mi instan asal Indonesia tersebut melebarkan sayap dengan membuka pabrik produdksi di sana.
Bermula dari hal tersebutlah yang menjadikan penyebutan indomie seperti dibaku kan untuk menyebutkan.
Bahkan sebenarnya ada lebih dari selusin mi instan yang beredar di Nigeria.
Namun Indomie mendominasi 74% pasar mi instan di sana sampai detik ini.
Dan yang mecengangkan adalah bercokolnya Indomie rasa ayam barbeque (bbc) di peringkat teratas.
Walau dalam hal ini Lucas sebenarnya hanya mereview makanan yang berjenis ramen, namun ia juga tidak memungkiri cita rasa Indomie mengalihkan penilaiannya mengenai mi instan.
"Lima paket rasa berbeda yang datang dengan mie menarik dalam diri mereka. Ada tiga cairan (beberapa minyak bawang, kecap manis, sedikit saus cabai) dan dua sachet kering (bubuk ayam kaya MSG dan beberapa bawang merah goreng). " tulis Lucas yang diterjemahkan dari L.A. Times.