Tapi Gia mengatakan, menurut statistik lebih besar peluang kena serangan jantung ketimbang kena volvulus oleh pemlintiran di segmen descenden tersebut.
"Tapi menurut statistik, lebih mungkin besar peluang kena serangan jantung dibandingkan kena volvulus," terang dia, dikutip dari Kompas.com.
Menurutnya, volvulus sukar untuk dicegah, lebih baik perbanyak konsumsi air putih dan juga makan buah sayur yang cukup berat. (*)