Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Inilah Sosok Penyanyi Lagu Indonesia Raya Pertama Kali di Kongres Sumpah Pemuda Tahun 1928, Baru Berusia 15 Tahun Kala Itu

Dok Grid - Senin, 23 Oktober 2023 | 14:56
Inilah Sosok Penyanyi Lagu Indonesia Raya Pertama Kali di Kongres Sumpah Pemuda Tahun 1928, Baru Berusia 15 Tahun Kala Itu

Inilah Sosok Penyanyi Lagu Indonesia Raya Pertama Kali di Kongres Sumpah Pemuda Tahun 1928, Baru Berusia 15 Tahun Kala Itu

Sosok.ID - Ia tak menyangka lagu yang ia lantunkan saat perhelatan Kongres Pemuda II akan menjadi lagu kebangsaan saat negaranya merdeka.

Saat itu gadis ini baru baru berusia 15 tahun, bahkan ia mengakui belum memenuhi syarat disebut sebagai pemuda.

Lagu Indonesia Raya ia nyanyikan di sebuah rumah yang beralamat di Jalan Kramat Raya No 106 Jakarta.

Dilansir dari Majalah Pertiwi Edisi 19 Oktober - 1 November 1987, semula ia menolak ajakan kawan-kawannya untuk datang di rumah yang sedang ramai orang muda di jalan Kramat Raya tersebut.

Ia dipaksa oleh Johana Tumbuan, seorang kawan yang berasal dari Minahasa yang sangat ingin datang ke kongres itu.

Gadis berusia 15 tahun tersebut sebenarnya telah menolak sebab usianya belum terbilang menjadi seorang pemuda.

Namun akhirnya atas bujuk rayu kawannya itu gadis remaja ini ikut bertolak ke jalan Kramat Raya.

Dolly Salim, saat mengumandangkan lagu kebangsaan Indonesia Raya terbilang masih muda.

Baca Juga: Dian Sastro Unggah Foto Dengan Sang Kakek, Ternyata Cucu Dari Tokoh Kunci Kongres Sumpah Pemuda, Siapah Dia?

Gadis bernama lengkap Theodora Athia Salim lahir pada 26 Juli 1913.

Namanya terkenal saat lagu yang ia lantunkan pada tanggal 28 Oktober 1928 di sebuah acara Kongres Pemuda II dijadikan lagu kebangsaan.

Dolly saat itu bukanlah anggota kongres maupun pemudi yang jadi anggota kelompok gerakan pemuda.

Ia hanyalah seorang anggota organisasi kepanduan (Nationaal Indonesische Padvinderij) Natipij.

Organisasi tersebut berada di bawah naungan Persatuan Pemuda Islam (Jong Islamienten Bond), sebuah organisasi pemuda Islam dimana ayahnya , Haji Agus Salim berkedudukan sebagai penasehat.

Kala itu, Suasana riuh yang ada di Jalan Kramat Raya no 106 Jakarta tiba-tiba hening dan khidmat.

Hal tersebut lantaran seusai ikrar Sumpah Pemuda untuk pertama kalinya lagu Indonesia Raya dilantunkan menggunakan biola olah sang penciptanya.

Wage Rudolf Supratman kala itu memukai banyak pasang telingan dengan lantunan lagu Indonesia Raya ciptaannya.

Dikutip dari Buku "Sejarah Kecil Petite Historie Indonesia Jilid II", Rosihan Anwar pernah menulis setelah dilantunkan oleh WR Supratman.

Para audiens yang datang termasuk anak sulung Haji Agus Salim, Dolly Salim meminta untuk mengulang lagu tersebut.

Biola W.R. Soepratman. Biola WR Supratman, Ikon Museum Sumpah Pemuda
intisari

Biola W.R. Soepratman. Biola WR Supratman, Ikon Museum Sumpah Pemuda

Seusai dilantunkan, pembawa acara menyarankan agar ada salah satu yang mengikuti kongres untuk menyanyikan lagu ciptaan WR Supratman tersebut.

Dolly Salim tak menyangka saat ia ditunjuk untuk menyanyikan lagu yang sakral tersebut.

Ia akhirnya menyetujui penunjukan dirinya untuk melantunkan lagu Indonesia Raya di depan khalayak yang datang.

Berdiri di atas sebuah kursi, dengan lantang dan menghayati, Dolly Salim menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia tersebut.

Cerita di balik lagu Indonesia Raya yang begitu heroik untuk dibahas, salah satunya saat akan dinyanyikan oleh Gadis 15 tahun bernama Dolly Salim beserta anggota kongres.

Saat itu ada beberapa kata yang harus diubah dari dalam lirik lagu tersebut, salah satunyan kata merdeka diganti mulia.

Dengan mulus, Dolly Salim menyanyikan lagu gubahan WR Supratman tersebut disambut dengan riuh tepuk tangan dari peserta kongres.

Momen bersejarah itu tak pernah dilupakan oleh Dolly, bahkan karena peristiwa itulah namanya dikenal sebagai penyanyi lagu Indonesia Raya yang pertama.

Sejak itulah Dolly Salim yang masih berusia 15 tahun menjadi semakin giat untuk berkiprah sebagai pemudi pejuang yang memang terbilang masih sedikit.

Ia masih tetap berkiprah di organisasi kepanduan Natipij hingga tahun1932 ia bersama keluarganya hijrah ke Yogyakarta dan bertemu dengan sang kekasih hati, Mr. Soedjono Hardjosoediro.

Mantan Rektor Universitass Islam Indonesia di Jakarta yang menikahi pelantun Indonesia Raya pertama kal, Dolly Salim pada tahun 1935.

Pernikahan Dolly degan Soedjono dikaruniai empat orang anak saat itu.

Penyanyi lagu Indonesia Raya tersebut menghembuskan nafas terakhirnya pada 24 Juli 1990. (*)

Source : Majalah Pertiwi Sejarah Kecil Petite Historie Indonesia Jilid II

Editor : Sosok





PROMOTED CONTENT

Latest

x