Adapun saat prosesi pemakaman, beberapa guru korban dari SMPN 9 Kota Kupang juga turut datang melayat ke rumah duka.
Menurut pengakuan wali kelas korban, Eti Wabang, korban dikenal sebagai anak yang cukup yang aktif di kelas.
"Dia memang nakal, tapi nakalnya seperti anak SMP pada umumnya," ujar Eti.
Pihak sekolah mengaku sangat kaget ketika mendengar kabar bahwa korban nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri.
Baca Juga: Bom Bunuh Diri Meledak di Sebuah Acara Pernikahan di Kabul, Afganistan
Para guru juga telah memastikan bahwa surat wasiat yang ditinggalkan YSS merupakan tulisan tangannya.
Pada kesempatan yang sama, teman korban, Rando Abong (14) mengaku bahwa korban memang sangat membenci ayahnya.
"Dia pernah curhat waktu di kelas VII, bilang mau bunuh bapaknya," jelasnya
Seperti yang telah disebutkan di atas, korban mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di rumah yang dulu ditempati bersama orang tua korban.
Baca Juga: Operasi Ten Go, Serangan Banzai Bunuh Diri Tentara Kekaisaran Jepang, Lebih Parah dari Kamikaze
Namun, ketika insiden gantung diri terjadi, rumah itu sudah dalam keadaan kosong.