"Dia (korban) selalu rangking di kelas, bahkan waktu di SD dia juga dapat beasiswa karena berprestasi," kata Nahor saat ditemui Pos Kupang di RSB Drs Titus Ully Kupang pada Senin sore.
Sejak tujuh tahun lalu, tepatnya tahun 2012, korban telah tinggal bersamanya di Jln Hibrida Kelurahan Oebufu, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang.
Tepat usai insiden pembunuhan ibu YSS oleh ayahnya terjadi.
Baca Juga: Diduga Ingin Bunuh Diri, Seorang Pria Nekat Ledakkan Rumahnya Tepat di Hari Pernikahan Putrinya
Diketahui, korban dan kakak laki-lakinya yang berinisial US sangat membenci ayahnya sejak kejadian tersebut.
Sebab, ibu korban telah dibunuh dan jasadnya dicor menggunakan semen di belakang rumah korban.
Korban juga merupakan anak kesayangan ibunya.
"Dia paling dekat dan disayang mamanya yang sudah meninggal," ujar Nahor.
Bahkan, sejak ayahnya dipenjara, korban dan US tidak pernah sekalipun membesuk ke penjara.
"Dia tidak pernah membesuk bapaknya, hanya dua saudara perempuannya saja yang pergi," terang Nahor.
Sementara itu, bibi korban, Yosina Takaeb (47) mengaku bahwa YSS telah meninggalkan rumahnya sejak Sabtu (12/10/2019) lalu.