"Mengenai persoalan ini, semoga bisa cepat dicarikan solusi," kata Yandi.
Padahal, sejak lama di Pemkot Pontianak punya program yang menegaskan bahwa tidak boleh ditemukan anak-anak putus sekolah akibat kekurangan biaya.
Dalam kebijakan tersebut jelas diterangkan apabila masih ditemukan keluarga miskin dan anak putus sekolah, makan lurah setempat akan dicopot.
"Kejadian ini jadi kado buruk bagi Kota Pontianak yang akan merayakan ulang tahunnya ke-248 tahun," ujarnya. (*)