Pihak kepolisian menduga JM adalah korban kekerasan atau korban pembunuhan.
Hal ini terlihat dari hasil otopsi yang dilakukan Tim DVI Polda Sulsel selama 4 jam terhadap tubuh korban.
Berdasarkan pemeriksaan sementara, dokter forensik Polda Sulses, Denny Mathius mengatakan terdapat sejumlah bekas atau tanda-tanda penganiayaan di beberapa tubuh JM.
Untuk sementara di tubuh korban JM itu ditemukan sejumlah tanda-tanda atau bekas penganiayaan.
Namun hasilnya secara keseluruhan baru akan diketahui setelah melalui pemeriksaan di laboratorium forensik,” ujar dokter Denny Mathius seperti yang dikutip Sosok.ID dari Tribunnews.
Terkait pelaku, Kasat Reskrim Polewali Mandar AKP Syaiful Isnaeni menyebut sampai detik ini pihaknya masih menyelidiki siapa pelakunya.
Dilansir dari Kompas.com, sampai Sabtu (5/10/2019) pihaknya masih menunggu hasil otopsi puslabfor Polda Sulsel untuk mengungkap penyebab pasti kematian korban.
“Sampai hari in pihak penyidik kepolisian Polres Polman belum menetapkan siapa pelaku pembunuhan korban.
Kita masih menunggu hasil puslabfor Polda Sulsel yang hari in akan melakukan outopsi jenazah korban,” jelas AKP Syaiful Isnaeni.
Baca Juga: KKB Papua Nyatakan Siap Perang dengan TNI-Polri, Namun Sudah Bolehkah Pakai Helikopter?