Semua itu terpaksa ia pendam sendirian, sebab ia ketakutan.
Sekarang, di usianya yang ke 23, bocah itu menyebut dirinya sebagai Alice.
Alice mangaku bahwa tindakan yang ia lakukan sangatlah berbahaya.
Bahkan, ia menyadari betul bahwa aksi tersebut dapat berakibat fatal.
"Saya putus asa dan takut," ujarnya, seperti dikutip AFP via Dailymail pada Kamis (12/9/2019).
"Perasaan dalam hati saya lah yang memaksa saya untuk melakukan aksi itu," tambahnya.
Di Cina, tak ada perhitungan resmi terhadap jumlah transgender.
Namun, ada beberapa fasilitas medis yang menawarkan operasi penggantian kelamin.
Tetapi, informasi profesional tentang perawatan hormon hanya sedikit.
Keadaan ini lalu membuat masyaraktnya yang ingin berganti jenis kelamin lari ke pasar gelap atau internet.