Sosok.id - Perundungan terhadap pelajar kembali menjadi viral di dunia maya.
Kali ini korban perundungan adalah anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD).
Akun Twitter @yuzanst mengunggah video berdurasi 44 detik yang memperlihatkan seorang anak laki-laki yang dipukuli oleh anak lain.
Sambil terduduk di dekat tembok, kepala dan punggung anak itu dipukul dan ditendang dengan keras.
Anak yang dipukul itu lalu menangis dengan kencang.
Kemudian, datang anak laki-laki lainnya yang juga ikut memukulinya.
Bahkan, ia memegang kepala anak yang teraniaya sehingga anak lain dapat memukulinya dengan leluasa.
Tak ada yang menolong anak malang itu.
"Kasian bet, anak SD giniaan emng ga bisa di tindak hkum ya?
ni bocil kurang didikan orngtua sih kyknya," tulis @yuzanst dalam unggahannya.
Video itu diunggah pada Selasa (27/8/2019) lalu.
Hingga artikel ini dibuat, unggahan itu telah di-retweet lebih dari 15 ribu kali dan mendapat lebih dari 14 ribu likes.
Dilansir dari Tribunnews, pemilik akun @yuzanst mengaku mendapatkan video tersebut dari grup Whatsapp ibunya.
Namun, sayangnya ia tak mengetahui siapa pemilik asli dari video itu.
"Yang ngirim kurang jelas sih siapa, soalnya pas ditanya bukan dari dia (pengirim video di grup) juga. Si pengirim nerima dari grup (lain) juga," kata Yuza, mengutip Tribunnews Kamis (30/8/2019).
Identitas korban dan pelaku
Bocah SD yang menjadi korban diketahui berinisial AR.
Ia merupakan siswa kelas 4 SD Negeri 117852 Ambacang, Desa Siamporik, Kecamatan Kualuh Selatan, Kabupaten Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara.
Sementara untuk pelaku adalah A (kelas 6 SD) dan R (kelas 5 SD).
Sedangkan perekam video adalah U yang duduk di kelas 5 SD.
Baca Juga: Viral, Terpikat Suara Merdunya Saat Nyinden, Seorang Pemuda 24 Tahun Kepincut Nikahi Janda
Kronologi
Dilansir dari Tribunnews, Irsyad Kamil, Founder Potret Labura yang turut membagikan kronologi insiden tersebut di Facebook membenarkan kejadian ini.
Berdasarkan keterngannya, kejadian berlangsung pada Rabu (21/8/2019) sekitar pukul 06.00 WIB.
Pengeroyokan, jelas Irsyad, berlangsung sebelum bel masuk kelas berbunyi.
Sehingga belum ada guru yang datang.
"Pertama kali kronologinya A dan R berantem dengan W (teman sekolah lainnya)," ujar Irsyad, mengutip Tribunnews.
Baca Juga: Viral, Mahasiswa FISIP UNS Dicari Dosen Pembimbing di Live Streaming Dota 2, Begini Penjelasannya
"Setelah itu, remaja setempat tidak kami sebutkan namanya menyuruh A dan R memukul dan menendang AR," lanjutnya.
Menurut penjelasannya, A dan R melakukan aksinya lantaran disuruh oleh remaja dari luar sekolah yang saat itu sedang berada di lokasi.
Namun, masih belum diketahui apa motif remaja itu menyuruh A dan R untuk memukul AR.
Adapun remaja itu menyuruh A dan R dengan iming-iming uang.
Hingga seminggu usai kejadian, tak ada tindakan dari pihak sekolah terhadap kasus tersebut.
Sampai akhirnya perwakilan DPD KNPI hingga Camat Kualuh Selatan mengunjungi AR dalam rangka mediasi.
Kunjungan itu juga hadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Labura dan Kepala Desa Siamporik.
Pada Kamis (29/8/2019) malam, keluarga korban dan pelaku akhirnya berdamai dan kasus dinyatakan selesai.
Perilaku bullying pada anak
Menurut Psychology Today via Kompas.com, berikut adalah beberapa faktor yang di rumah yang kemungkinan dapat membuat anak menjadi seorang pembuli:
Baca Juga: Viral, Lantaran Kesal, Seorang Pria Nekat Tembak Mati Seekor Anjing Menggunakan Senapan Angin
- Kurangnya kasih sayang dari orangtua
- Pendekatan kekerasan untuk menyelesaikan konflik
- Kekerasan dalam rumah tangga, termasuk fisik dan emosional
- Tindakan disipliner yang keras, yang mana termasuk penolakan, sumpah serapah, atau hukuman fisik.(*)