'Witing Tresno Jalaran Saka Kulino' adalah kalimat yang tepat untuk menggambarkan awal mula mereka saling jatuh cinta.
Destoko adalah seorang penari Ebeg (kuda lumping) di bawah asuhan ayahnya sendiri, Siskun Wiswadi.
Di bawah paguyuban Ebeg Mugi Lestari, pimpinan ayahnya dia biasa tampil ke beberapa wilayah di Kabupaten Banyumas.
Karena mempunyai darah seni semenjak kecil, Destoko sudah lihai dalam menari dan sangat luwes dalam berkesenian ebeg.
Usai lulus SMP akhirnya dia terjun secara langsung dalam kesenian ebeg dan ikut pentas kesana-kemari.
Sementara itu Rasmiati adalah seorang sinden wayang yang juga sudah banyak ikut dengan berbagai dalang terkenal di Banyumas dan Jawa Tengah.
Sebut saja dalang Enthus, dalang Gino, pernah menggunakan jasa sinden Rasmiati.
Perkenalan mereka dimulai ketika ayah Destoko, Siskun Wiswadi membutuhkan seorang sinden untuk pentas ebeg kelompoknya.
Destoko lalu menyarankan untuk mengajak Rasmiati yang merupakan sinden wayang untuk ikut bergabung menjadi sinden ebeg (kuda lumping) asuhan ayahnya itu.
Karena kasihan, akhirnya Rasmiati setuju dan ikut bergabung menjadi sinden Ebeg.