Sebab, stanza pertama adalah yang paling dihafal oleh masyarakat masa itu.
Stanza pertama menjelaskan tentang kebangkitan bangsa Indonesia.
Sementara stanza kedua menjelaskan tentang kedaulatan bangsa.
Serta, stanza ketiga menjelaskan tentang kemakmuran dan kesejahteraan bangsa Indonesia.
Pada 1930, Belanda sempat mengeluarkan larangan untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan alasan mengganggu ketertiban dan keamanan.
Hal itu kemudian membuat Supratman diiterogasi oleh Belanda.
Di depan pihak Belanda, Supratman mengaku tidak pernah menggunakan kata "merdeka" dalam lagu tersebut.
Ia menggunakan kata "mulia".
Tetapi para pemuda kemudian menggantinya menjadi "merdeka".
Biola dan cerita sejarah di baliknya
Dilansir dari Kompas.com, biola yang digunakan WR Supratman di Kongres Sumpah Pemuda, kini diletakkan di salah satu ruangan museum yang berlokasi di Jalan Kramat Raya Jakarta.