Baswedan dikenal sebagai orang yang senang mempelajari hal secara otodidak.
Begitupun dengan kemampuan menulis, hingga ia bertemu dengan seorang jurnalis bernama Salim Maskati.
Ia adalah wartawan keturunan Arab di Hindia Belanda.
Berkat bantuannya, Baswedan dinobatkan sebagai Sekretaris PAI.
Bahkan A.R. Baswedan dinobatkan sebagai salah satu dari 111 perintis pers nasional yang tangguh dan berdedikasi.
Persatoean Arab Indonesia (PAI) kemudian menjadi awal karir politik Baswedan.
Setelah itu ia diangkat sebagai anggota Chou Sangi In (Dewan Penasihat Pusat).
Hingga menjelang kemerdekaan Indonesia, ia dilibatkan menjadi anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
Setelah kemerdekaan, ia juga menjadi anggota Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP).
Sementara pada era republik baru, Baswedan diangkat menjadi Menteri Muda Penerangan.