Sosok.ID- Perjuangan untuk mencapai kemerdekaan dalam bentuk Republik Indonesia memang tak mengenal sekat pembatas.
Dari usia muda sampai yang tua, dari petani sampai sarjana, dari rakyat jelata sampai tentara, dari pekerja seks koemersil (PSK) sampai doktor, ikut bahu membahu dalam meraih dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Menjadi menarik ketika profesi 'Kupu-kupu Malam' juga ikut andil dalam perjuangan revolusi Indonesia kala itu.
Benarkan wanita tuna susila ini punya peran penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia?
Ternyata benar, bahkan secara khusus, Bung Karno menyatakan kekaguman dan rasa terima kasihnya atas jasa para kupu-kupu malam ini.
Dalam buku "Soekarno: An Autobiography as told to Cindy Adams", mengutip salah satu pernyataan Bung Karno dalam buku tersebut:
"Pelacur adalah mata-mata yang paling baik di dunia.Dalam keanggotaan PNI (Partai Nasional Indonesia) di Bandung, terdapat 670 orang perempuan yang berprofesi demikian dan mereka adalah anggota yang paling setia dan patuh," tulis Soekarno dalam buku berjudul Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia, cetakan pertama tahun 1966.
Jasa-jasa WTS terhadap pergerakan revolusi Indonesiabanyak yang dituturkan Soekarno pada Cindy Adams, penulis buku tersebut.
Baca Juga: 5 Fakta Penembakan Massal di Ohio dan Texas, Terjadi Selang Kurang dari 24 Jam dan Tewaskan 29 Orang
Selain informasi berharga dari para pemakai jasa yang kebanyakan polisi kolonial, mereka juga menyumbangkan uang dari keringatnya untuk kepentingan revolusi.
Tugas mereka menjadi sumber informasi mengenai musuh tak dapat digantikan oleh pihak manapun kala itu.