Sosok.ID - Belakang publik pengguna media sosial sempat dihebohkan dengan kabar dua orang balita yang ditelantarkan orang tuanya.
Kedua balita ini diketahui ditelantarkan oleh orang tuanya di depan rumah seorang warga.
Mirisnya, kedua balita yang ditelantarkan orang tuanya ini hanya bisa menangis tak berdaya ketika ditanyai warga
Baca Juga: Oemar Barack, Tokoh Anti-Belanda dari Samarinda, Ternyata Kakek dari Suami Syahrini, Reino Barack
Kabar ditelantarkannya dua bocah balita ini pertama kali diketahui dari sebuah postingan vidoe di akun YouTube dengan username Si Kosong Kejadian.
Video ini diposting dengan judul 'Dua orang anak dibuang ibunya di tengah jalan, di simpang lampu merah Karya Wisata, Medan' pada Senin (29/7/2019).
Sampai berita ini ditayangkan, video tersebut telah ditonton sebanyak 1658 kali dengan 37 komentar.
Dalam video tersebut, tampak dua orang balita berpenampilan lusuh berdiri di depan sebuah pagar rumah warga berwarna oranye.
Dua balita tersebut berjenis kelamin perempuan dan laki-laki.
Balita yang laki-laki dengan kaus berwarna biru pudar duduk polos di sebelah dua buntelan plastik yang diduga berisi pakaian.
Sedangkan balita perempuan terlihat memegang bungkusan permen, menangis pilu mencari ibunya.
Berkali-kali balita perempuan itu berteriak memanggil 'mama' sembari menangis.
Keduanya baru berhenti menangis dan ketakutan ketika ada seorang warga berinisiatif menenangkan keduanya.
Baca Juga: Seorang Anggota Polisi Yang Bertugas di Papua Meregang Nyawa Setelah Digigit Ular Derik
Dalam video tersebut, terdapat keterangan yang menyebut bila kedua balita ini ditelantarkan orang tuanya di simpang lampu merah Karya Wisata, Medan.
Video kedua balita yang menangis ditelantarkan orang tuanya ini tentu saja langsung jadi sorotan publik.
Tidak sedikit publik yang merasa bersimpatik dengan nasib kedua bocah tersebut.
Baca Juga: Kepergok Sedang Berduaan di Dalam Mobil, Suami dan Pelakor Malah Keroyok Istri
Namun tidak sedikit pula yang mengutuk aksi penelantaran anak-anak ini.
Melansir Kompas.com, rupanya aksi penelantaran anak di Medan ini benar adanya.
Setelah ditelusuri lebih lanjut, memang ada laporan dari warga kepada Dinas Sosial terkait penelantaran anak di daerah Karya Wisata, Medan.
Mengutip dari Kompas.com, Rabu (31/7/2019) Kepala Seksi Anak dan Lansia Dinsos Kota Meda, Deli Marpaung telah membenarkan bila ada dua bocah balita yang ditelantarkan orang tuanya di Jalan AH Nasution simpang Karya Wisata, Kecamatan Medan Johor.
Deli Marpaung menjelaskan bila dalam kasus ini pihaknya menerima kedua bocah balita tersebut dari Unit Pelayanan Perempuan dan Anak Polrestabes Medan pada Senin (29/7/2019) sekitar pukul 17.00 WIB.
Dalam surat keterangan dari Polrestabes Medan, kedua anak tersebut bernama Ester (perempuan), diperkirakan berusia 2 tahun dan Ezra (laki-laki) diperkirakan berusia 1 tahun.
Menurut keterangan dari surat yang diberi Polrestabes Medan, seorang warga bernama Dewi Jerni Telaumbanua telah menyerahkan kedua balita tersebut kepada pihak kepolisian.
Dari kronologi yang diketahui, Dewi mendapati kedua bocah balita menangis di depan rumahnya pada Senin (29/7/2019).
Dewi yang kebingungan tak tahu harus bagaimana pun langsung memanggil tetangganya, meminta bantuan.
Dari situlah Dewi dikabarkan melapor ke Polrestabes pada Senin Pagi sekitar pukul 10.00 WIB.
"Jadi dari situ dia melapor ke Polrestabes pada Senin pagi sekitar pukul 10.00 WIB, lalu polisi menyerahkan ke kita," ungkap Deli Marpaung seperti yang dikutip Sosok.ID dari Kompas.com.
Setelah mendapatkan laporan dari warga, pihak kepolisian diketahui langsung ke lokasi dan menyerahkan kedua balita tersebut pada Dinas Sosial Kota Medan.
Dari Dinas Sosial, kedua balita ini akhirnya diserahkan kepada panti asuhan atau rumah perlindungan anak negara sesuai prosedur hukum yang berlaku.
"Lalu kita serahkanlah ke panti asuhan, rumah sementara perlindungan anak, sebagai anak negara," lanjut Deli Marpaung.
Dengan status sebagai anak negara, jika di kemudian hari orang tua datang ingin mengambil kedua balita ini, Deli menegaskan bila orang tua mereka harus membawa bukti dan saksi.
Hal ini guna mencegah terjadinya hal-hal yang tak diinginkan seperti kasus perdagangan atau eksploitasi anak.
Sejauh ini, Deli mengatakan Dinas Sosial Kota Medan pada tahun 2017 telah mencatat setidaknya ada 7 kasus penelantaran anak.
Sementara pada tahun 2018, kasus penelantaran anak di Medan meningkat jadi 8 kasus.
Sangat disayangkan memang, tapi di luar sana masih banyak orang tua yang kerap kali menelantarkan anak mereka dengan alasan ekonomi.
Cara mereka menelantarkan anak pun beragam.
Mulai dari cara yang terbilang manusiawi sampai yang tidak.
"Ada banyak cara orang menelantarkan anak. Ada yang meninggalkannya di kardus, ada juga yang menghanyutkannya di sungai," pungkas Deli Marpaung.
(*)