Sosok.id - Haji Marsan Susanto, 26 tahun mengurus orang gangguan jiwa.
tahun 1992 ketika jadi kusir andong mengantar penumpang.
Pak Marsan, melewati tempat pembuangan sampah, disitu ia melihat seorang pria.
Keadaan pria tersebut kumuh dan rambutnya gimbal, seperti sudah lama tidak mandi.
Pemandangan yang buat pak Marsan miris ketika pria tersebut memakan makanan sisa.
Seperti orang yang tak makan beberapa hari, pria tersebut lahap makannya.
Setelah didekati oleh pak Marsan ternyata yang ia makan adalah makanan basi.
Baca Juga: Tak Tahan Saban Hari Dengar Omelan Isteri, Suami Stres Coba Bunuh Diri dengan Terjun ke Laut
"Ditempat pembuangan itu berhari-hari ada orang gangguan jiwa udah menetap disitu. ketika bapak lihat disitu jam 5 sore (orang tersebut) makan dikantong plastik yang digerubuti lalat. Binatang aja mungkin gak doyan." ujar pa Marsan yang dikutip dari video wawancara di Chanel Youtube Froyonion.
Dari situ hati pak Marsan tergerak untuk menolong pria tersebut.
Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) tersebut dibawa kerumah dan dimandikan lalu diberi makanan.
Sempat mendapat penentangan dari sang Isteri namun pak Marsan tetap ingin membantu pria tersebut.
Namun disisi lain pikiran pak Marsan mulai menerka apakah iya benar mengambil keputusan tersebut untuk merawat si pria dengan gangguan jiwa.
Baca Juga: Kencani 308 Perempuan, Si Raja Playboy dari Bollywood Ini Masih Terngiang dengan 5 Mantan Pacarnya
Selang beberapa hari, bahkan sampai beberapa minggu pria tersebut masih sulit diajak berkomunikasi.
Pak Marsan tak patah arang, dengan tekun ia mengajak berbincang pria tersebut.
Hingga genap 2 bulan akhirnya si pria mau berbicara dan menyebutkan namanya.
"Sudah menjelang hampir 2 bulan, dia sudah mau bicara. Dia bilang namanya Rudi. dibulan ketiga dia saya tanya alamatnya dimana. dan setiap saya tanya jawabannya tak pernah berubah." jelas pak Marsan.
Dari situlah pak Marsan memberanikan diri untuk memberi uang sejumlah 7 ribu untuk ongkos pulang.
Baca Juga: Lihat Istrinya Ditiduri Seorang Kakek di Ladang Tebu, Sang Suami Syok dan Histeris
Selang beberapa hari ada ibu-ibu datang kerumah dan langsung mencium kaki pak Marsan.
Ibu itu kemudian menangis dan menjelaskan bahwa sudah 5 Tahun anaknya menghilang.
Bahkan sudah dianggap mati karena tidak kunjung pulang.
Dari pengalaman itulah hati pak Marsan tergerak untuk menampung dan merawat orang sakit jiwa.
Yayasan Al Fajar Berseri Bekasi, adalah yayasan yang didirikan pak Marsan.
Sampai saat ini selama 26 tahun lebih dari 300 orang ditampung di situ.
Baca Juga: Sembari Menangis Terisak Cium Tangan Suami, Nunung : Maafkan Aku ya, Yah
Namun persoalan baru muncul, rumah hunian Al Fajar Berseri masih belum layak untuk menampung ratusan pasiennya. (*)