Mudholin yang meruakan anak ketujuh dari 8 bersaudara tersebut menceritakan, selepas menamatkan sekolah dasar, ia dilanda kebingungan.
Sebab ia ingin melanjutkan sekolahnya ke tingkat sekolah menengah pertama (SMP).
Namun, ia sadar bahwa untuk melanjutkan sekolah ke SMP, ibunya sudah tidak ada biaya.
Disaat seperti itu, tiba-tiba saja ada tetangganya yang menawari Mundholin untuk masuk ke panti asuhan.
Hal itu dilakukan agar dirinya bisa melanjutkan ke SMP dan sekolah menengah atas (SMA).
Tawaran tersebut langsung diterima.
“Tetangga saya itu pengurus panti asuhan,” jelasnya.
Sejak itu, ia harus hidup di panti asuhan dan pisah dengan keluarga.
Segalanya dilakukan supaya Mundholin bisa sekolah.
Mundholin mengatakan, di panti asuhan dirinya dididik mandiri.