Masih Bocah Ingusan, Namun Anak Usia 12 Tahun Ini Amat Jenius Karena Sudah Menulis 135 Buku

Sosok.ID - Kapasitas otak tak dilihat dari penampilan, gaya maupun umur.

Namun dilihat karena kemampuannya di berbagai bidang.

Seperti kisah seorang anak dibawah ini.

Mengutip Kompas.com seorang bocah ingusan umur 12 tahun bernama Mrigendra Raj dari Uttar Pradesh, India, membuat orang geleng-geleng kepala.

Baca Juga: Menyoal Pemulangan Rizieq Shihab ke Indonesia, Istana : Ya Pulang Sendiri Saja, Enggak Bisa Beli Tiket, Baru Gua Beliin

Raj mengaku sudah menulis lebih dari 100 judul buku di umurnya yang masih kanak-kanak.

Mrigendra mengklaim dirinya berhasil menulis sebanyak 135 buku.

Buku karangannya kebanyakan menyoroti agama dan hiografi.

Seperti pembahasannya kepada Menteri Utama Uttar Pradesh Yogi Adityanath.

Baca Juga: Usai Diajak Kawin Lari Oleh Kekasihnya, Seorang Wanita Malah Pilih Mati Menenggak Racun, Ini Sebabnya

Raj kepada NDTV mengklaim dirinya menulis buku sejak usia enam tahun.

Buku yang ia tulis pertama kali ialah kumpulan puisi.

Raj yang menggunakan nama pena 'Aaaj Ka Abhimanyu' mengaku sudah mengantongi empat rekor dunia atas prestasinya itu.

Bahkan dirinya semakin giat menulis usai menganalisis karakter Ramayana.

Baca Juga: Geronimo, Orang yang Pertama Kali Dilabeli Pemerintah Amerika Serikat Sebagai Teroris

"Saya menulis setelah menganalisis 51 karakter Ramayana dengan setiap buku berisi 25-100 halaman," ulas Mrigendra Raj.

Bocah itu juga sesumbar dirinya mendapat tawaran dari universitas untuk menjadi doktor di sana.

Orang tua Raj yang mengetahui bakat luar biasa anaknya ini mengaku amat mendukung kegiatan menulis Raj.

Sang ibu yang seorang guru sekolah swasta di Sultanpur dan sang ayah seorang pegawai di perusahaan negara yang mengelola industri gula yakin jika mereka bisa memaksimalkan bakat Raj.

Baca Juga: Kejadian Tunguska, Insiden Mengerikan yang Hampir Buat Dunia Kiamat dalam Sekejap

Raj sendiri punya cita-cita menjadi penulis ketika dewasa, dan menulis sebanyak yang dia bisa dengan mengembangkan berbagai genre hingga topik bahasan. (*)