Follow Us

Viral Bapak Nekat Jual Ginjal Demi Biaya Pengobatan Kanker Otak Sang Anak

None - Sabtu, 06 Juli 2019 | 09:50
Ilustrasi ginjal manusia
WebMD

Ilustrasi ginjal manusia

"Kalau ada unsur jual beli (organ) atau paksaan, itu pasti tidak boleh," imbuh dia.

Aturan ini cukup ketat berlaku di Indonesia. Pasalnya, bagi pendonor yang bukan keluarga akan dilakukan proses pengecekan menyeluruh bagi pendonor.

Bukan hanya pengecekan kesehatan sebelum transplantasi, tapi juga untuk memastikan bahwa pendonor benar-benar melakukannya secara sukarela tanpa paksaan, atas dasar kemanusiaan.

"Secara medis discreening dengan ketat untuk memastikan apakah dia suitable donor. Artinya sesudah mendonorkan organ dia tidak rugi secara medis, hidupnya masih bisa tetap normal," papar Tunggul.

"Namun sebelum screening medis, jika pendonor bukan saudara kandung maka dilihat dulu motivasi (mendonor organ) apa. Ini dilakukan tim advokasi transplantasi," imbuh dia.

Lantas, bagaimana prosedur mendapatkan dan mendonorkan organ? Sejauh ini di Indonesia pihak keluarga penerima donor yang membawa pendonor ke rumah sakit.

Pendonor bisa merupakan anggota keluarga atau orang lain yang memiliki kecocokan.

"Sekarang ini yang menyelenggarakan RS Cipto Mangunkusumo (RSCM). Jadi yang sakit yang mencari donor, didaftarkan di sana (RSCM), kemudian itu (organ) discreening oleh tim advokasi transplantasi bahwa tidak ada unsur jual beli dan paksaan.

Sesudah lolos, pendonor diperiksa kesehatannya apakah layak jadi pendonor, tidak membahayakan diri dan bermanfaat bagi penerima," jelas Tunggul.

Sebagai informasi, saat ini Indonesia sudah membentuk Komite Transplantasi Organ dan Jaringan Nasional.

Nantinya jika komite yang dibentuk Kemenkes ini sudah benar-benar siap, maka masyarakat yang memerlukan donor organ atau ingin mendonorkan organ dapat mendaftar di sini.

Diharapkan ke depan proses transplantasi akan lebih cepat dilakukan.

Editor : Sosok

Latest