Kades Disuntik Cairan Beracun Hingga Tewas, Ini Sebab dan Kronologinya

Selasa, 14 Maret 2023 | 14:31
Kolase arsip dokumentasi Tribun Style dan dokumentasi polisi via Kompas.com

Kades disuntik hingga tewas oleh seorang mantri karena disebut-sebut ada skandal perselingkuhan

Sosok.ID - Seorang Kepala Desa (Kades) baru-baru ini dikabarkan meninggal dunia usai disuntik menggunakan cairan beracun oleh seorang mantri.

Nasib nahas itu menimpa Kepala Desa Curuggoong, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang, Banten.

Tepatnya pada sekitar pukul 12.00 WIB, Minggu (12/3/2023) sang Kades bertemu dengan SH yang merupakan seorang mantri.

Bermula saat pelaku mendatangi rumah Kades tetapi tidak bertemu dengan yang bersangkutan.

Namun setengah jam kemudian, korban akhirnya pulang ke rumah dan bertemu dengan pelaku.

Keduanya pun sempat adu mulut satu sama lain hingga berujung dengan keributan antara Kades dan Mantri.

Melansir dari Kompas.com, siapa sangka ternyata pelaku telah menyiapkan jarum suntik yang telah diisi dengan cairan beracun.

Cekcok yang berujung keributan itu membuat pelaku nekat menancapkan jarum suntik beracun itu ke punggung korban.

Selang beberapa saat, korban pun terkapar dan kejang-kejang sampai tak sadarkan diri usai ditusuk dengan jarum suntik.

Melihat yang dialami oleh Kades tersebut, istri dengan sejumlah warga pun langsung membawa korban ke puskesmas.

Dari puskesmas, korban langsung dirujuk ke RSUD Banten untuk mendapat penanganan medis.

Namun sesampainya di rumah sakit, dokter yang mengangani menyatakan Kades Curuggoong tersebut telah meninggal dunia.

"Hanya bisa membenarkan (pembunuhan). Kita masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi," kata Kasi Humas Polresta Serang Kota AKP Iwan Sumantri dikutip dari TribunnewsBogor.com.

Kompas.com

Sosok SH, mantri yang suntik mati kades

Pengacara pelaku, Raden Elang Mulyana dalam sebuah kesempatan pada Selasa (14/3/2023) mengatakan terkait cairan yang digunakan oleh sang mantri untuk menusuk Kades Curuggoong.

Raden Elang mengatakan, kliennya menggunakan cairan Sidiandryl Dyphenhydramine untuk menyuntik sang Kades hingga tewas.

Dikutip dari Kompas Health, obat tersebut merupakan golongan obat keras yang harus diberikan dengan resep dokter.

Sementara itu, biasanya obat tersebut digunakan untuk meredakan gejala alergi, demam, pilek, mengatasi kesulitan tidur (insomnia), serta mencegah dan menangani mual, muntah, hingga pusing akibat mabuk perjalanan hingga gejala parkinson.

"Kami sudah bersurat ke ahli agar mengecek kandungan itu (Sidiandryl Dyphenhydramine), nanti mereka yang menjelaskan," kata Waka Polresta Serang Kota, AKBP Hujra Soumena.

Kini pihak berwenang pun tengah menyelidiki penyebab kematian namun masih menunggu hasil autopsi korban.

"Korban memang sudah diautopsi, tapi untuk hasilnya butuh waktu," ungkapnya.

Dalam keterangannya, Raden Elang Mulyana menyebut bahwa SH menyuntik cairan itu karena ia ingin memberikan pelajaran kepada sang kades.

Kemarahan SH memuncak usai terbakar api cemburu karena melihat foto istrinya dan korban makan bersama.

"Pelaku cekcok dengan korban hingga emosi. Berdasarkan pengakuan pelaku, alasan menyuntikkan itu karena ingin memberikan efek jera biar lemas saja, tidak ada niat untuk membunuh," ungkap Raden Elang.

"Obat itu kan cuma obat alergi dan bisa menimbulkan lemas doang, tapi korban sesak nafas."

"Sehingga pelaku juga kaget dan langsung membawa korban ke Puskesmas," pungkasnya.

(*)

Baca Juga: Alasan Mantri Suntik Kades Hingga Tewas, Diduga Gegara Foto Ini di Ponsel Istri

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Baca Lainnya