Warga Jabar Korban PHK Imbas Resesi 2023 akan Terima BLT

Jumat, 18 November 2022 | 17:09
Instagram @ataliapr

Ridwan Kamil sebut terdampak PHK di Jabar akan dapat BLT

Sosok.ID - Bantuan langsung tunai (BLT) akan diberikan kepada warga Jawa Barat (Jabar) terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat resesi 2023.

Hal itu disampaikan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, seperti dikutip Sosok.ID dari Antara via Kompas TV, Jumat (18/11/2022).

"Kepada yang terdampak langsung, kena PHK oleh perusahaan yang perdagangannya global karena pesanan turun, pabrik kurangi produksi. Nah, nanti ada Bantuan Langsung Tunai (BLT)," kata Ridwan Kamil.

Gubernur Jabar yang karib disapa Kang Emil itu menuturkan bahwa ketika resesi global, permintaan akan barang akan menurun sehingga terjadi pengurangan jumlah produksi yang berdampak juga pada pengurangan karyawan.

"Yang terdampak biasanya yang berhubungan dengan padat karya, tekstil dan lainnya," ujar Kang Emil.

Ridwan Kamil menyebutkan, BLT tersebut nantinya akan dicairkan jika sudah muncul pengumuman resmi mengenai kondisi kedaruratan akibat resesi.

BLT ini dialokasikan dari anggaran Biaya Tak Terduga dan Dana Transfer Umum sebesar dua persen.

"BLT ini sesuai dengan kondisi saat ada pengumuman kondisi kedaruratan, anggarannya dari BTT (Biaya Tak Terduga) dan Dana Transfer Umum dua persen sudah dialokasikan," ujar Ridwan Kamil.

Sebagaimana diketahui, santer tersiar 2023 akan terjadi resesi global. Ridwan Kamil menyebut, Indonesia akan menjadi negara yang terdampak resesi ekonomi 2023.

Kendati demikian, Indonesia diprediksi tak mengalami resesi terlalu besar dibandingkan negara-negara zona Asia lainnya.

"Diprediksi tahun depan terjadi resesi, khsususnya negara di luar zona Asia. Zona Asia relatif tak akan terlalu terkena resesi. Dari 100 persen ekonom dunia yang dimintai pendapat pun 90 persennya menyatakan, Indonesia tak akan terdampak terlalu besar," ucapnya.

"Pertumbuhan ekonomi kita masih positif, gap dengan inflasi juga tidak terlalu jauh, artinya kenaikan harga masih terkendali," lanjut Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil lebih lanjut menyebut bahwa inflasi dipengaruhi karena naiknya harga BBM. Namun harga sembako di pasar-pasar Jabar masih terkendali.

"Jabar juga mewakili, kita tumbuh tertinggi di kuartal III hampir 6 persen pertumbuhan ekonominya. Inflasi tinggi lebih karena BBM, bukan sembako," tandas dia. (*)

Baca Juga: Program Warisan Anies Dikritik Telan Anggaran Rp 275 Miliar, Diminta Alihkan Dana untuk BLT

Tag

Editor : Rifka Amalia