Sosok.ID - Pengacara Hotman Paris Hutapea membongkar bahwa ia pernah dihubungi oleh pihak Ferdy Sambo untuk menjadi kuasa hukumnya.
Diketahui, saat ini Ferdy Sambo ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan berencana Brigadir J.
Ferdy Sambo dan istrinya, Putri Candrawathi diduga dengan sengaja merencanakan pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat.
Adapun kasus itu hingga saat ini masih terus didalami.
Melalui YouTube TRANS TV OFFICIAL, Hotman Paris menyampaikan bahwa dia menolak kasus tersebut.
Hotman juga menyoroti mengenai adanya hal yang belum terpecahkan dari kasus pembunuhan Brigadir J.
Menurut Hotman, jika dugaan pembunuhan berencana benar terbukti, maka hukuman Ferdy Sambo akan berat.
Hotman juga tidak mengesampingkan dugaan pembunuhan spontan yang mungkin dilakukan Ferdy Sambo.
"Pembunuhannya sudah diakui, berarti sudah kena, cuma pembunuhan berencana atau pembunuhan spontan," ucap Hotman Paris, dilansir Sosok.ID dari TribunWow.com.
"Jadi hanya mencari hukuman apa yang setimpal."
Hotman menilai, Ferdy Sambo bisa lolos dari jerat hukuman mati jika pembunuhan berencana tidak terbukti.
Ia juga membeberkan hukuman yang mungkin diterima oleh Ferdy Sambo.
"Kalau pembunuhan spontan maksimal 20 tahun, mungkin kalau 15 tahun dengan remisi lebaran, hari libur nasional jadi 10 tahun," jelas Hotman Paris.
Lebih lanjut, pengacara yang terkenal kerap memenangi banyak kasus ini mengungkap bahwa pihak Ferdy Sambo sempat menghubunginya.
Namun Hotman Paris langsung menolaknya.
"Maaf untuk kali ini saya enggak bisa."
Hotman mengaku memiliki alasan tertentu mengapa menolak tawaran itu.
Terlebih, tawaran itu disampaikan bersamaan dengan kasus yang tengah dibantu Hotman Paris.
"Ada alasan tertentu, terutama dalam bulan yang sama ada kasus viral rakyat kecil yang berhasil saya tolong," ujarnya.
Hotman memang kerap memberikan bantuan hukum kepada rakyat kecil. (*)