Jelas-jelas Tak Berkutik Terima Serangan Militer Rusia, Mengapa Ukraina Tak Kunjung Menyerah? NATO Jadi Dalang?

Selasa, 12 April 2022 | 20:11
pixabay

(ilustrasi) Jelas-jelas Tak Berkutik Terima Serangan Militer Rusia, Mengapa Ukraina Tak Kunjung Menyerah? NATO Jadi Dalang?

Sosok.ID- Sudah lebih dari satu bulan perang antara Rusia dengan Ukraina tak kunjung berhenti.

Padahal diketahui bahwa Ukraina telah babak belur menerima serangan militer Rusia di berbagai daerah.

Kerugian dari pihak Ukraina pun tak tanggung-tanggung akibat dari serangan militer Rusia tersebut.

Lalu mengapa Rusia tak kunjung menghentikan serangannya? atau Ukraina tak kunjung menyerah pada Moskow?

Hal itu menjadi pertanyaan besar bagi dunia internasional, usai melihat apa yang terjadi pada Ukraina sampai hari ini.

Namun baru-baru ini jawaban dari pertanyaan tersebut sedikit terbka usai Duta Besar Rusia memperingatkan risiko konfrontasi militer langsung dengan Barat.

Tindakan negara-negara Barat dalam konteks bahwa Moskow melakukan operasi khusus di Ukraina adalah provokatif dan berbahaya.

Demikian komentar Duta Besar Rusia untuk AS Anatoly Antonov saat memberikan wawancara kepada majalah Newsweek tentang gambaran keseluruhan kampanye militer Rusia di Ukraina, termasuk mengapa Rusia mengambil tindakan tersebut.

Di dalamnya, Anatoly Antonov menilai, "Negara-negara Barat terlibat langsung dalam peristiwa terkini karena mereka terus memompa senjata dan amunisi ke Ukraina, memicu lebih banyak pertumpahan darah".

"Tindakan seperti itu berbahaya dan provokatif karena menargetkan negara Rusia ... dapat menyeret Amerika Serikat dan Federasi Rusia ke jalur konfrontasi militer langsung," Antonov memperingatkan.

"Semua konvoi yang memasok senjata dan peralatan Barat ke Ukraina adalah target militer yang sah dari Angkatan Bersenjata Rusia," tambah duta besar itu.

Juga dalam wawancara tersebut, duta besar Rusia membantah semua tuduhan dari Ukraina dan Barat bahwa Rusia terlibat dalam serangan yang menewaskan warga sipil seperti di Bucha, di wilayah Kiev - yang pernah dikontrol Moskow sebelum menarik diri dari kota atau serangan rudal terbaru di stasiun Kramatorsk.

"Federasi Rusia telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melestarikan kehidupan dan keselamatan warga sipil," kata Antonov.

"Kami melakukan segala upaya untuk menjaga operasi normal infrastruktur penting, memastikan hukum, ketertiban dan keamanan rakyat. Rusia hanya menyerang sasaran militer dan dengan senjata presisi tinggi", menurut Antonov.

Sebelumnya, menurut pengumuman juru bicara Pentagon John Kirby, AS masih menyerahkan paket bantuan militer tambahan senilai $800 juta yang disetujui pada bulan Maret ke Ukraina.

Secara khusus, AS akan memprioritaskan pengiriman senjata yang paling dibutuhkan militer Ukraina, termasuk sistem Javelin, Stinger dan UAV.

Juru bicara Pentagon menegaskan kembali tujuan AS untuk menyediakan paket bantuan keamanan sebanyak mungkin secepat mungkin dan memastikan Ukraina dapat terus bertahan melawan kampanye militer Rusia.

Hingga saat ini, bersama dengan paket dukungan baru senilai $300 juta yang diumumkan pada awal April di bawah Inisiatif Bantuan Keamanan Ukraina, nilai total bantuan keamanan yang telah diberikan AS untuk Ukraina telah mencapai lebih dari 1 juta USD $6,6 miliar.

(*)

Baca Juga: Makanya NATO Ogah Terang-terangan Bantu Ukraina Perangi Rusia, Ternyata Pangkalan Rudal Nuklir Rusia Ini Jadi Sebab!

Baca Juga: Indonesia Harus Waspada, Tak Hanya Ukraina Ternyata Negara Tetangga RI Ini Nekat Buat Rudal Hipersonik Hingga Timbulkan Kemarahan China!

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : Intisari Online

Baca Lainnya