Perang Dunia 3 Makin Jelas? China Kini Akui Turun Tangan Dalam Perang Militer Rusia vs Ukraina, Apa yang Terjadi?

Rabu, 06 April 2022 | 14:54
Roya News

(Ilustrasi) Perang Dunia 3 Makin Jelas? China Kini Akui Turun Tangan Dalam Perang Militer Rusia vs Ukraina, Apa yang Terjadi?

Sosok.ID - Pertempuran yang terjadi antara militer Rusia melawan militer Ukraina dalam sebulan ini memang sangat menyita perhatian dunia internasional.

Tak sedikit pakar militer dunia menyebutkan bahwa perang Rusia vs Ukraina ini bukan sekedar permusuhan antar tetangga.

Namun lebih jauh, banyak pakar yang menyebutkan bahwa perang Rusia vs Ukraina ini merupakan pertikaian dua kekuatan besar dunia.

Bahkan klaim yang lebih mengerikan lagi menyebutkan bahwa perang antara Rusia vs Ukraina ini bisa berimbas pada perang nuklir.

Lebih lanjut bahkan Pertempuran sesama negara bekas Uni Soviet tersebut bisa berimbas meletusnya perang dunia ketiga.

Salah satu negara yang disoroti dalam pertikaian yang terjadi antara Rusia dan Ukraina ini tak lain adalah China.

Bukan tanpa alasan, sejak berakhirnya perang dunia kedua puluhan tahun silam, China menjelma menjadi salah satu kekuatan militer terbesar dunia.

Bahkan hubungan baik antara China dan Rusia disebut bisa memicu terjadinya perang dunia ketiga usai pertempuran di Ukraina meletus.

Baru-baru ini, pemerintah China mengakui mereka mula bertindak terhadap perselisihan yang terjadi antara Rusia dan Ukraina.

Menteri Luar Negeri China Wang Yi berbicara dengan mitranya dari Ukraina, Dmytro Kuleba, dalam panggilan telepon pada Senin (4/4/2022).

Dalam panggilan, Beijing kembali menyerukan pembicaraan untuk mengakhiri konflik di Ukraina.

Melansir dari Reuters, panggilan itu, yang menurut Beijing dibuat atas permintaan Ukraina, adalah percakapan tingkat tinggi pertama yang dilaporkan antara negara-negara tersebut sejak 1 Maret lalu.

Saat itu, Kuleba meminta Beijing menggunakan hubungannya dengan Moskwa untuk menghentikan invasi Rusia, kata kementerian luar negeri Ukraina saat itu.

"Perang berakhir pada akhirnya. Kuncinya adalah bagaimana merefleksikan rasa sakit, untuk menjaga keamanan abadi di Eropa dan membangun mekanisme keamanan Eropa yang seimbang, efektif dan berkelanjutan," kata Wang, menurut kementerian.

"China siap memainkan peran konstruktif dalam posisi yang objektif," tambahnya.

Kuleba pun mencuit ucapan terima kasih kepada "rekan China saya atas solidaritas dengan korban sipil."

"Kami berdua memiliki keyakinan yang sama bahwa mengakhiri perang melawan Ukraina melayani kepentingan bersama perdamaian, keamanan pangan global, dan perdagangan internasional," katanya.

China, yang semakin dekat dengan Moskwa dalam beberapa tahun terakhir, sementara juga memiliki hubungan diplomatik yang baik dan hubungan perdagangan yang kuat dengan Ukraina.

Meski begitu China menolak mengutuk serangan Rusia ke negara itu atau menyebut tindakannya di sana sebagai invasi.

Rusia sendiri meluncurkan apa yang disebutnya "operasi khusus" di Ukraina pada 24 Februari lalu.

Langkah yang diambil oleh China ini pun cukup mengejutkan pulik dunia bila dilihat dari hubungan baik Negeri Tirai Bambu dengan Rusia.

Apalagi kini hubungan China dengan negara-negara Barat disebut tengah memanas karena permasalahan yang terjadi di Taiwan.

Bahkan tak sedikit pakar militer yang menyebutkan China tengah berupaya memerangi pengaruh negara-negara Barat terutama Amerika Serikat (AS) di banyak negara.

Namun langkah yang diambil China pada konflik yang terjadi antara Rusia vs Ukraina ini pun justru membuat banyak pihak bertanya-tanya.

(*)

Baca Juga: Perang Dunia 3 Dimulai? Bukan Hanya Ukraina, Kini Rusia Bersiap Gempur Wilayah Inggris, Vladimir Putin Marah Besar Gegara Hal Ini!

Baca Juga: Langsung Buat Tim Khusus Untuk Tiru Ukraina, Negara di Asia Ini Rasakan Tanda-tanda Bakal Dijadikan Medan Perang Oleh Penguasa Dunia

Tag

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber Kompas.com, Reuters