Sosok.ID -Satu demi satu kota di Ukrainajatuh ke tangan militer Rusia sejak Vladimir Putin mendeklarasikan perang pada Rabu (23/2/2022).
Dilaporkan hanya ibu kota Ukraina Kiev (Kyiv) yang masih bertahan.
Sebelumnya, pasukan Rusia bahkan telah berhasil menguasai pembangkit nuklir Chernobyl, sekitar 130 kilometer di utara ibu kota Kiev.
Kota kota lain di Ukraina sudah lebih dulu jatuh ke tangan pasukan Rusia.
Melansir BBC, sumber mengatakan jika pasukan Rusia berencana melumpuhkan Kiev dengan memutuskan aliran listrik dan pasokan makanan.
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengakui pasukan agresor Rusia telah merebut lapangan terbang Gostomel di dekat Kiev.
Lapangan terbang Gostomel berada di dekat Bandara Antonov yang berjarak hanya 15-20 mil dari Kiev.
Bandara Antonov sendiri selama ini menjadi pangkalan militer dan pengiriman kargo sipil.
Sumber yang sama juga mengatakan bahwa Rusia akan menobatkan pemimpin pro-Rusia menjadi penguasa baru Ukraina.
Mantan Presiden Yanukovych, yang melarikan diri dari Ukraina setelah revolusi 2014, akan dibawa Rusia kembali ke Kiev sampai pilpres.
Masih dari sumber yang sama mengatakan pemerintah boneka Rusia akan mengakui Krimea sebagai bagian dari Rusia; Donetsk dan Luhansk sebagai republik yang terpisah dan demiliterisasi penuh.
"Juga, Rusia telah mengarahkan pemerintah Ukraina untuk membatalkan pengakuan Gereja Ukraina dan mengembalikan Gereja Ortodoks Ukraina, salah satu gereja "berpemerintahan sendiri" di bawah yurisdiksi Patriarkat Moskow, yaitu Gereja Ortodoks Rusia (ROC)," kata sumber.
Baca Juga: Kengerian Perang Rusia - Ukraina, Vladimir Putin Sebar Pasukannya Lewat Darat, Laut, dan Udara
Kondisi darurat ini membuat Wali Kota Kiev Vitaliy Klitschko telah mengumumkan jam malam di seluruh kota.
"Teman-teman! Kiev memberlakukan jam malam mulai hari ini. Ini akan berlaku antara pukul 22:00 dan 07:00," katanya.
"Hal ini diperlukan untuk keselamatan penduduk ibu kota di tengah agresi militer dan dengan berlakunya darurat militer," ujar Vitaliy Klitschko.
Transportasi umum tidak akan tersedia selama jam malam, namun stasiun metro akan tetap buka untuk digunakan sebagai tempat berteduh.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut serangan Rusia seperti 'Nazi Jerman'.
Ia juga menyebut serangan itu sebagai serangan kilat.
"Bersiaplah untuk mempertahankan rumah dan kota Anda. Ukraina tidak akan menyerahkan kebebasannya. Kebebasan adalah nilai tertinggi. Kami telah diserang oleh Federasi Rusia saat Nazi Jerman menyerang dalam perang dunia kedua."
Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim pasukan Rusia menghancurkan 83 fasilitas militer Ukraina.
Juru bicara kementerian Igor Konashenkov membenarkan bahwa pasukan darat Rusia maju menuju kota Kherson di barat laut semenanjung Krimea.
(*)