Sosok.ID - Militer Jepang mengabarkan bahwa jet tempur F-15 mereka hilang.
Kementerian Pertahanan mengatakan, dua awak pesawat tempur tersebut belum diketemukan.
Adapun tim pencarian dan penyelamatan menemukan bagian dari badan pesawat jet tempur.
Dikutip dari Al Jazeera, Kamis (3/2/2022), Jet Angkatan Udara Bela Diri Jepang menghilang dari radar kontrol lalu lintas udara pada Senin (31/1/2022).
Kementerian Pertahanan mengatakan pada Selasa bahwa pesawat tempur itu menghilang tak lama setelah lepas landas, sekitar 5 km (3 mil) dari Pangkalan Udara Komatsu di pantai Laut Jepang, yang memiliki dua skuadron tempur taktis.
Penyiar layanan publik NHK mengutip pejabat Jepang yang mengatakan bahwa jet tempur F-15 tidak mengirim sinyal darurat sebelum hilang, dan bahwa mereka tidak menerima panggilan yang melaporkan penyimpangan atau sinyal penyelamatan.
Menurut laporan itu, para pejabat percaya kondisi penerbangan "memburuk dengan cepat" sehingga awak dua orang itu tidak punya waktu untuk merespon.
Berbicara kepada wartawan, menteri pertahanan Nobuo Kishi menepis laporan media awal bahwa salah satu pilot telah ditemukan.
Baca Juga: Ironi, Dunia Dicap Cuma 'Duduk dan Menonton' Saat Myanmar Porak-poranda karena Perang
Helikopter SAR dan tiga kapal penjaga pantai melanjutkan pencarian mereka setelah sebelumnya menemukan puing-puing pesawat di laut, kata Penjaga Pantai Jepang dalam siaran pers.
"Sebagai bagian dari badan pesawat jet tempur ditemukan di daerah itu, jet tempur itu diyakini telah jatuh," kata juru bicara pemerintah Hirokazu Matsuno kepada wartawan, Selasa.
Juru bicara itu mengatakan "semua upaya" sedang dilakukan untuk menemukan anggota awak yang hilang.
Sebagian besar jet F-15 yang diterbangkan oleh Jepang dibangun di bawah lisensi oleh Mitsubishi Heavy Industries, dan telah menjadi pejuang garis depan andalan Jepang selama empat dekade, secara teratur berebut untuk menanggapi pesawat China dan Rusia yang menyelidiki wilayah udara negara itu.
Baca Juga: Takut Dilibas, India Merinding China Bangun Jembatan Lintasi Perbatasan
Jepang memiliki sekitar 200 F-15, setengahnya akan ditingkatkan oleh Boeing untuk memperpanjang masa operasi dan meningkatkan kemampuan.
Sebagian besar F-15 Jepang adalah pesawat satu kursi, dengan varian dua kursi yang digunakan untuk pelatihan.
Pada 2019, sebuah pesawat tempur siluman Lockheed Martin F-35 Jepang dalam misi pelatihan jatuh ke Samudra Pasifik setelah pilotnya diduga mengalami disorientasi spasial. (*)