Pelanggan Auto Kena Tipes, Pabrik Roti Penuh Kotoran Tikus Ditutup, Terkuak Pakai Air Mentah dari Toilet Kotor untuk Buat Adonan

Kamis, 13 Januari 2022 | 15:57
Kolase gambar Facebook/DBLK

Pabrik roti ditutup karena menggunakan bahan dan alat yang tidak layak.

Sosok.ID - Pabrik roti biasanya memiliki ruang produksi yang bersih untuk menjaga kualitas makanannya.

Tapi tidak dengan pabrik roti yang satu ini.

Ruang produksi pabrik roti ini justru jauh dari kata higienis.

Bahkan, pabrik roti tersebut menggunakan bahan mentah untuk membuat makanannya.

Baca Juga: Bikin Hilang Nafsu Makan! Pengemasan Snack Curah Ini Jauh dari Kata Bersih, Diletakkan di Pinggir Jalan Sampai Dinjak-injak Kaki Pekerjanya, Masih Mau Makan?

Melansir dari Freemalaysiatoday.com, pabrik roti asal Malaysia itu akhirnya diutup oleh pihak Balai Kota Kuala Lumpur (DBLK) pada 24 September 2020.

Melalui laman Facebook-nya, DBLK mengumumkan penutupan pabrik yang terletak di Jalan Kuchai Lama, Kuala Lumpur, Malaysia itu.

Penutupan dilakukan usai departemen kesehatan dan lingkungan DBLK melakukan sidak ke pabrik tersebut.

Hasil sidak petugas DBLK pun turut diunggah.

Baca Juga: Buat Pelanggan Auto Bergidik Jijik, Pabrik Roti Ini Ketahuan Gunakan Air Mentah dari Toilet untuk Buat Adonan, Tempat Penyimpanan Bahan Bakunya Bahkan Dipenuhi Kotoran Tikus

Berdasarkan informasi yang ditulis di unggahan tersebut, petugas DBLK menemukan kondisi kotor di pabrik roti itu.

Lantai pabrik roti tampak basar dan kotor dengan dinding yang terkena noda hitam dari proses pemasakan.

Terlihat pula noda hitam di peralatan dapur yang seolah-olah jarang dicuci.

Bekas panggangan berwarna hitam pun terlihat jelas di loyang-loyang roti.

Kolase gambar Facebook/DBLK
Kolase gambar Facebook/DBLK

Adonan roti dibuat menggunakan air yang diambil dari toilet yang kotor.

Mengejutkannya lagi, pabrik roti menggunakan air mentah yang diambil dari toilet kotor untuk membuat adonan.

Tak hanya itu, kotoran tikus juga tampak berserakan di tempat penyimpanan bahan baku pembuatan roti.

"Tingkat kebersihan di tempat itu sangat memprihatinkan.

"Bahan baku mentah dan roti disiapkan di lantai," kata DBKL.

Baca Juga: Nikmat di Gigitan Pertama Langsung Mual di Gigitan Kedua, Pelanggan Kicep Lihat Tikus Got Raksasa Asyik Gigiti Ayam Pesanan, Yakin Mau Makan?

Kolase gambar Facebook/DBLK
Kolase gambar Facebook/DBLK

Peralatan dan tembok di pabrik roti yang kotor.

Diketahui, kesepuluh pekerja pabrik, enam orang di antaranya merupakan warga asing, telah diberikan suntikan tifoid.

Suntikan tersebut diberikan demi mencegah terjadinya demam tifoid atau yang lebih dikenal dengan penyakit tipes.

DBKL mengatakan pihaknya menutup pabrik roti itu berdasarkan Pasal 11 dari Undang-Undang Pangan tahun 1933.

Surat penutupan yang ditandatangani pada 25 September 2020 telah dikeluarkan.

Baca Juga: Segigit Dua Gigit Langsung Kicep, Wanita Hamil Ini Tak Sadar Makan Sup Topping Tikus Mati, Pihak Resto Malah Tawari Pelanggan Gugurkan Janinnya

Kolase gambar Facebook/DBLK
Kolase gambar Facebook/DBLK

Roti dari pabrik yang ditutup DBLK.

Sontak, unggahan DBKL itu langsung menuai beragam komentar dari netizen.

Banyak yang marah karea pihak DBKL tidak menyebutkan nama ataupun merek dari pabrik roti tersebut.

"Kenapa hanya ditunjukkan tempatnya yang kotor saja sementara nama pabriknya tidak disebutkan?" komentar seseorang.

"Sudah menunjukkan tempatnya yang sangat kotor begitu tapi namanya tak disebutkan.

"Tolong jangan disembunyikan biar kami bisa memberi tahu anak-anak agar tidak beli roti di tempat itu," tulis lainnya.

"Pemerintah tolong beri tahu merek rotinya, apa berdosa menyembunyikan kebenaran," timpal lainnya.

Tak sedikit pula yang merasa bahwa membuat roti sendiri adalah ide yang lebih baik setelah melihat unggahan tersebut.

"Lebih baik buat roti sendiri," celetuk seseorang.

"Sebab itu, saya pilih buat roti snediri." tambah lainnya.

Baca Juga: Terlanjur Masuk Perut Pelanggan, Penjaja Mi Rebus Ini Gunakan Daging Manusia Sebagai Topping Sajiannya

Tangkap layar Facebook/DBLK
Tangkap layar Facebook/DBLK

Unggahan Facebook DBLK

(*)

Editor : Dwi Nur Mashitoh

Sumber : Freemalaysiatoday.com

Baca Lainnya