Sosok.ID - Para peneliti dari University of Hong Kon menyampaikan hasil dari eksperimen di laboratorium mengenai virus corona varian Omicron.
Varian yang ditemukan kali pertama di Afrika dan baru diumumkan pada akhir November lalu ini, memang sedang menjadi perhatian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Omicron disebut 500 kali lebih menular dari virus Sars-Cov-2 yang ditemukan di Wuhan pada akhir tahun 2019 silam.
The Guardian melaporkan, dikutip Sosok.ID via Kompas.com, Jumat (17/12/2021), bahwa penelitian terbaru menunjukkan varian Omicron berkembang 70 kali lebih cepat dari varian Delta di jaringan bronkus.
Bronkus merupakan cabang batang tenggorokan yang terletak setelah tenggorokan dan sebelum paru-paru.
Temuan tersebut bisa menjadi salah satu penjelasan mengapa varian Omicron lebih menular dibandingkan varian sebelumnya.
Mereka melakukan eksperimen menggunakan sampel jaringan paru-paru yang diambil dari sejumlah pasien selama operasi.
Meski bronkus bukanlah sistem pernapasan bagian atas, para ilmuwan mengatakan, ini dapat menyebabkan orang mengeluarkan lebih banyak virus dan menularkannya dengan lebih mudah.
Meski begitu, varian Omicron berkembang sekitar 10 kali lebih lambat di jaringan paru-paru.
Penelitian ini dipimpin oleh Michael Chan Chi-wai.
Dia mengingatkan bahwa hasil eksperimen tak boleh ditafsirkan mentah-mentah, alias kita perlu berhati-hati menafsirkannya.
Alasannya, keparahan gejala Omicron bukan cuma ditentukan oleh seberapa cepat virus bereplikasi, tetapi juga oleh respons imun seseorang.
Selain itu, ada faktor lain seperti sistem imunitas menjadi overdrive dan menyebabkan apa yang disebut sebagai badai sitokin.
“Perlu dicatat bahwa dengan menginfeksi lebih banyak orang, virus yang sangat menular juga dapat menyebabkan gejala yang lebih parah atau bahkan kematian meskipun virus itu sendiri mungkin kurang berbahaya,” kata Chan, dikutip dari Kompas.com.
Chan lebih lanjut menyebutkan bahwa penelitian mereka menemukan fakta bahwa varian Omicron bisa lolos dari antibodi vaksin.
Orang yang sudah terpapar Covid-19, sangat mungkin terpapar Omicron.
Baca Juga: Jokowi Imbau Masyarakat Waspadai Varian Mu, Disebut Kebal Vaksin, Begini Faktanya!
“Ancaman dari varian Omicron kemungkinan akan sangat signifikan,” tutur Chan.
Seorang profesor mikrobiologi dan imunologi di Louisiana State University Health Shreveport, Jeremy Kamil, mengatakan bahwa varian Delta juga menunjukkan pola replikasi yang sama, yakni lebih lambat di paru-paru.
“Para penulis ini menemukan bahwa Omicron bereplikasi dengan sangat baik, bahkan jauh lebih baik daripada Delta atau virus asli di jaringan bronkus,” kata Kamil.
Itulah mengapa, sambung Kamil, perkembangan yang cepat di jaringan bronkus menjadi penyebab varian Omicron sangat menular.
Baca Juga: Covid-19 Jenis Baru Kembali Muncul di Dunia, Disebut Varian Lambda
Penelitian yang dilakukan Chan dan rekan-rekannya tersebut telah dirilis di dunia maya, tetapi belum di-peer-reviewed.
(*)