Sosok.ID - China disebut menjadi salah satu negara yang kini mampu buat banyak negara lain gemetar.
Bahkan tak sedikit pula negara-negara tersebut yang kini tengah memusuhi Tiongkok baik secara terang-terangan maupun tidak.
Hal itu tak lain disebabkan karena pergerakan militer yang dilakukan oleh Negeri Tirai Bambu yang dicap bisa bahayakan dunia.
Salah satunya adalah senjata pemusnah yang dimiliki oleh China berupa rudal hipersonik.
Diketahui bahwa rudal hipersonik China dikatakan berkemampuan nuklir yang mampu mengorbit di planet bumi sebelum akhirnya mengarah target.
Dalam perkembangannya teknologi rudal China ini dikatakan digunakan untuk mengatasi sistem rudal anti-balistik Amerika Serikat (AS).
Melansir dari Financial Times, yang mengutip lima sumber intelijen yang tidak disebutkan namanya, mengatakan militer China meluncurkan roket Long March pada Agustus yang membawa 'kendaraan luncur hipersonik' ke orbit rendah.
Rudal itu mengitari dunia sebelum turun menuju targetnya, yang meleset sekitar dua lusin mil (38 km ) dari titik yang dituju.
Rudal hipersonik dapat mencapai kecepatan hingga 21.000 mph dan dapat menyerang di mana saja di Bumi dari luar angkasa dalam beberapa menit.
Sistem ini akan mampu mengatasi sistem pertahanan rudal anti-balistik AS yang berbasis di Alaska dan dipasang untuk menembak jatuh proyektil yang datang dari Kutub Utara, sistem persenjataan China ini akan mampu menyerang AS dari selatan.
Insiden itu telah membuat para pejabat intelijen AS tercengang, kata sumber, karena menunjukkan “China telah membuat kemajuan yang menakjubkan dalam pengembangan senjata hipersoniknya”.
"Kami tidak tahu bagaimana mereka melakukan ini," kata seseorang yang mengetahui tes tersebut kepada FT.
Ini adalah perkembangan terbaru dalam perlombaan senjata yang mengerikan yang terjadi di Asia, seiring terus meningkatnya ketegangan antara China dan Taiwan.
Mengutip dari Daily Mail, Kementerian pertahanan China tidak segera menanggapi permintaan komentar mellaui faks pada Minggu (17/10/2021) kemarin.
Bersama dengan China, Amerika Serikat, Rusia dan setidaknya lima negara lain sedang mengerjakan teknologi hipersonik, dan bulan lalu Korea Utara mengatakan telah melakukan uji coba rudal hipersonik yang baru dikembangkan.
Pada tahun lalu, tepatnya 2019 China memamerkan persenjataan canggih salah satunya rudal hipersonik yang dikenal sebagai DF-17.
Rudal tersebut sempat membuat banyak orang kagum lantaran bisa terbang ke luar angkasa dan kemudian kembali turun dengan lintasan curam serta kecepatan tinggi.
Senjata hipersonik sulit untuk ditangkal karena mereka terbang menuju target di ketinggian yang lebih rendah, tetapi dapat mencapai lebih dari lima kali kecepatan suara, atau sekitar 6.200 km per jam (3.850 mph).
Pentagon tidak mengomentari pengujian rudal hipersonik China, tetapi mengaku China sebagai 'tantangan nomor satu' mereka.
"Kami telah memperjelas kekhawatiran kami tentang kemampuan militer yang terus dikejar China, kemampuan yang hanya meningkatkan ketegangan di kawasan dan sekitarnya," John Kirby, juru bicara Pentagon, mengatakan kepada Fox News.
“Itulah salah satu alasan mengapa kami menganggap China sebagai tantangan nomor satu kami.”
(*)