Jadi Salah Satu yang Paling Dicari Dan Hanya Ditemukan Rekaman Suaranya, AKhirnya Sosok Juru Bicara Taliban Muncul Setelah Afghanistan Jatuh

Rabu, 18 Agustus 2021 | 16:59
via Tribunnews

Jadi Salah Satu yang Paling Dicari Dan Hanya Ditemukan Rekaman Suaranya, AKhirnya Sosok Juru Bicara Taliban Muncul Setelah Afghanistan Jatuh

Sosok.ID - Nama Zabihullah Mujahid sempat jadi sorotan lantaran tak pernah diketahui sosok pastinya saat kelompoknya disebut salah satu yang berbahaya di dunia.

Ya, Mujahid memang jadi salah satu sorotan lantaran jabatannya yang cukup sentral di kelompok Taliban.

Ia adalah juru bicara Taliban yang beberapa waktu lalu tak pernah diketahui bagaimana rupanya.

Bahkan Mujahid hanya diketahui melalui suara via telepon yang selalu ia lakukan sebelumnya.

Baca Juga: Taliban Makin Ganas Rebut Banyak Kota, Akhirnya Tentara Afghanista Buka Suara Penyebab Kekalahan Mereka: Pasukan Kami Disalahgunakan

Namun kini setelah Afghanistan jatuh ke tangan Taliban, salah satu sosok yang dicari-cari banyak pihak itu akhirnya muncul.

Mujahid yang selama ini hanya bersuara di ujung telepon, menampakkan wajahnya untuk pertama kali di hadapan wartawan pada Selasa (17/8/2021) waktu setempat.

Dikutip dari BBC, dalam konferensi pers, Selasa, Mujahid berjanji akan menghormati hak-hak perempuan dan memaafkan mereka yang memerangi Taliban.

Kendati demikian, Mujahid tidak menjelaskan lebih lanjut soal pernyataan Taliban yang mengatakan akan menghormati hak-hak perempuan.

Baca Juga: AS Bukan Pemegang Militer Terhebat, Pasukan Taliban Buktikan Saat Buat Tentara Afghanistan yang Dilatih Amerika Kocar-kacir, Perang Saudara Pecah!

Namun, Taliban telah mendorong perempuan untuk kembali bekerja dan mengizinkan anak-anak gadis kembali bersekolah.

Mengutip AP News, Taliban juga memastikan Afghanistan tidak menjadi surga bagi teroris.

Mujahid mengatakan, Taliban tidak akan membiarkan Afghanistan digunakan sebagai pangkalan untuk menyerang negara lain, seperti pada tahun-tahun sebelum tragedi 9/11.

Jaminan itu adalah bagian dari kesepakatan damai 2020 yang dicapai antara Taliban dan pemerintahan Donald Trump, yang membuka jalan bagi penarikan tentara Amerika Serikat (AS).

Baca Juga: Pos Militer Perbatasan Lenyap, 46 Tentara Afghanistan Cari Perlindungan di Pakistan

(Tangkap layar BBC)
(Tangkap layar BBC)

Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, pertama kali muncul di hadapan wartawan, Selasa (17/8/2021), setelah selama ini misterius.

Mujahid menegaskan kembali bahwa Taliban telah menawarkan amnesti penuh pada warga Afghanistan yang bekerja untuk AS dan pemerintah yang didukung Barat.

Dia mengatakan media swasta harus "tetap independen", tetapi jurnalis "tidak boleh melawan nilai-nilai nasional."

Pernyataan ini merupakan bagian dari publisitas yang bertujuan untuk meyakinkan kekuatan dunia dan warga yang ketakutan.

Zabihullah Mujahid adalah satu dari dua juru bicara resmi Taliban.

Dilansir AlJazeera, ia ditunjuk menjadi juru bicara Taliban pada Januari 2007, menggantikan Hanif yang saat itu ditangkap.

Sebagai juru bicara, Mujahid bertanggungjawab atas publikasi aktivitas Taliban di Afghanistan timur, utara, dan tengah.

Baca Juga: Afghanistan Jatuh ke Tangan Turki, Amerika Memilih Mundur

Dikutip dari BBC, Mujahid selama bertahun-tahun tidak pernah menunjukkan wajahnya.

Ia hanya memberikan keterangan terkait Taliban lewat telepon.

Meski selama ini dikenal sebagai sosok yang misterius, Mujahid memiliki akun Twitter.

Hingga Rabu (18/8/2021), akun Twitter Mujahid yang bernama @Zabehulah_M33 memiliki lebih dari 312 ribu pengikut.

Baca Juga: Masih Bercokol di Afghanistan, Taliban Minta Turki Tarik Mundur Pasukannya

Di tahun 2009, seorang pria yang diklaim sebagai Mujahid pernah muncul di depan kamera dalam wawancara bersama jurnalis CNN, Nic Robertson.

Kendati demikian, saat itu ia membelakangi kamera dan menutup tubuhnya menggunakan kain abu-abu.

Robertson menggambarkan Mujahid kala itu berusia 30 tahunan, berjanggut, kurus, dan memiliki tinggi badan lebih kurang enam kaki.

(*)

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : Tribunnews.com, AP News, BBC

Baca Lainnya